- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Entri yang Diunggulkan
Diposting oleh
ACO NASIR
pada tanggal
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
![]() |
Serdos |
www.ruangdosen.site – Pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) merupakan salah satu kewajiban rutin yang harus dilaksanakan oleh setiap dosen di lingkungan perguruan tinggi. Kegiatan ini tidak hanya berdampak pada evaluasi kinerja, tetapi juga menjadi bagian penting dalam proses pemenuhan syarat administratif, termasuk keikutsertaan dalam Sertifikasi Dosen (Serdos). Namun, bagaimana jika dosen yang dikenal rajin pun bisa tersandung masalah hanya karena satu kelalaian?
Kasus Nyata: Rajin Isi BKD, Tapi
Gagal Serdos
Belum lama ini terjadi sebuah kasus yang patut menjadi perhatian bersama.
Seorang dosen yang dikenal aktif dan selalu mengisi BKD secara rutin, ternyata
dinyatakan tidak eligible untuk mengikuti Serdos. Bukan karena tidak
mengisi sama sekali, melainkan karena pengisian BKD pada salah satu semester
genap tidak lengkap.
Lebih lanjut, meskipun dosen tersebut telah mengisi BKD, namun karena tidak
sempat dilakukan penilaian oleh asesor, sistem secara otomatis mencatatnya
sebagai tidak mengisi. Ini menjadi bukti bahwa kelengkapan proses –
mulai dari pengisian, validasi, hingga penilaian asesor – memiliki peran yang
sama pentingnya.
Periode Pengisian BKD: Jangan
Sampai Terlewat
Perlu diketahui, periode pengisian BKD biasanya berlangsung selama dua
bulan setiap semester. Dalam rentang waktu tersebut, dosen diharapkan:
- Mengisi
dan menyelesaikan laporan kinerja dengan benar.
- Memastikan
laporan masuk ke sistem tepat waktu.
- Melakukan
koordinasi dengan asesor agar penilaian dapat dilakukan sebelum batas
waktu berakhir.
Kelalaian kecil, seperti lupa mengingatkan asesor atau tidak mengecek
status validasi, bisa berdampak besar pada status administrasi dosen.
Pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) bukan sekadar rutinitas administratif,
melainkan sebuah proses penting yang berdampak langsung pada keberlanjutan
karier akademik dosen, termasuk dalam pemenuhan syarat untuk mengikuti
Sertifikasi Dosen (Serdos). Oleh karena itu, ketepatan waktu dan ketelitian dalam pengisian BKD menjadi krusial.
Waktu
Pengisian yang Telah Ditentukan
Perlu diketahui bahwa periode pengisian BKD
biasanya diberikan selama dua bulan pada
setiap semester, baik semester ganjil maupun genap. Waktu ini
sebenarnya cukup memadai untuk menyusun, merevisi, dan menyelesaikan laporan
kinerja secara lengkap.
Namun demikian, sering kali keterlambatan
terjadi bukan karena keterbatasan waktu, melainkan karena kurangnya perhatian terhadap tenggat waktu
dan minimnya komunikasi antar pihak yang terlibat.
Tiga Langkah Penting yang
Wajib Diperhatikan
Dalam rentang waktu pengisian tersebut, dosen
diharapkan dapat melakukan tiga langkah penting berikut secara disiplin:
1.
Mengisi dan Menyelesaikan Laporan Kinerja dengan Benar
Laporan BKD harus mencerminkan semua aktivitas tridharma yang telah dilakukan
selama satu semester. Kesalahan pengisian, data yang tidak lengkap, atau
dokumen pendukung yang tidak sesuai bisa menghambat proses validasi.
2.
Memastikan Laporan Masuk ke Sistem Tepat Waktu
Setelah laporan disusun, penting untuk segera mengunggahnya ke sistem BKD.
Jangan menunda hingga mendekati batas akhir karena bisa terjadi kendala teknis,
seperti gangguan jaringan atau server, yang bisa menyebabkan keterlambatan.
3.
Melakukan Koordinasi Aktif dengan Asesor
Pengisian laporan saja tidak cukup. Dosen harus memastikan bahwa asesor benar-benar menilai dan memverifikasi
laporan tersebut sebelum masa pengisian berakhir. Koordinasi ini bisa
dilakukan melalui komunikasi langsung, grup internal, atau pengingat pribadi.
Dampak Kelalaian: Kecil Tapi
Fatal
Kelalaian sekecil apa pun, misalnya:
·
Lupa mengingatkan asesor
untuk menilai,
·
Tidak mengecek status
validasi BKD secara berkala,
·
Menunda pengunggahan
dokumen pendukung,
![]() |
Serdos |
dapat berakibat fatal. Sistem secara otomatis akan mencatat laporan
sebagai “tidak lengkap” atau bahkan “tidak mengisi” jika penilaian tidak
selesai tepat waktu, dan hal ini dapat menggugurkan hak dosen untuk
mengikuti proses Serdos atau kegiatan administratif lainnya.
Penegasan: Tanggung Jawab Bersama
Meskipun admin dan asesor berperan dalam
proses validasi dan penilaian, tanggung
jawab utama tetap berada pada dosen sebagai pelapor utama kinerjanya.
Admin hanya dapat memvalidasi yang masuk, bukan mengingatkan satu per satu.
Oleh karena itu, partisipasi aktif dan kesadaran pribadi menjadi kunci
keberhasilan pengisian BKD secara menyeluruh.
Perlu Sinergi: Dosen, Admin, dan
Asesor
Kasus ini mengingatkan kita semua bahwa pengelolaan BKD tidak bisa
dilakukan secara sepihak. Perlu sinergi antara:
- Dosen:
Bertanggung jawab atas isi dan ketepatan waktu laporan.
- Admin BKD:
Melakukan validasi dan memberikan pendampingan teknis.
- Asesor:
Melakukan penilaian tepat waktu.
Admin BKD juga selalu berupaya maksimal dengan mengirimkan update informasi
mingguan melalui grup resmi. Artinya, jika ada keterlambatan atau ketidaktahuan
informasi, hal tersebut juga menjadi tanggung jawab dari dosen untuk lebih
aktif memantau informasi yang tersedia.
Kasus dosen yang gagal mengikuti Sertifikasi Dosen (Serdos) akibat proses
BKD yang tidak tuntas menyadarkan kita bahwa pengelolaan BKD bukanlah tugas individual, melainkan
kerja kolaboratif yang menuntut sinergi dan komunikasi antar semua pihak yang
terlibat.
Pengisian dan pengelolaan BKD idealnya berjalan
secara terpadu dengan melibatkan tiga aktor utama, masing-masing memiliki peran
yang saling melengkapi:
1. Dosen:
Subjek Utama yang Bertanggung Jawab Penuh
Sebagai pelaksana kegiatan tridharma perguruan
tinggi, dosen adalah pihak yang bertanggung
jawab utama terhadap isi dan ketepatan waktu pengisian BKD. Ini
mencakup:
·
Mencatat dan melaporkan
seluruh aktivitas akademik dengan benar dan jujur.
·
Mengunggah bukti pendukung
yang relevan.
·
Memastikan laporan telah
dikirim untuk divalidasi.
·
Melakukan komunikasi aktif
dengan asesor untuk memastikan laporan dinilai sebelum batas waktu.
Ketidaktelitian atau keterlambatan pada satu
tahap saja dapat berimbas langsung pada status kelayakan administrasi dosen.
2. Admin BKD:
Penjaga Alur Teknis dan Validasi Awal
Admin BKD memiliki tugas strategis dalam
menjaga kelancaran alur teknis. Tugas utama admin antara lain:
·
Memvalidasi data dan dokumen yang diunggah dosen sesuai
ketentuan.
·
Menyampaikan informasi
teknis, perubahan jadwal, atau kebijakan terbaru.
·
Memberikan pendampingan dan bimbingan teknis kepada
dosen yang mengalami kesulitan teknis.
Perlu digarisbawahi bahwa admin bukan
“pengawas pribadi” dosen. Maka, meskipun admin aktif membagikan
informasi—misalnya melalui update
mingguan di grup resmi—dosennya sendirilah yang harus aktif membaca
dan menindaklanjuti.
3. Asesor:
Penilai yang Menentukan Validitas Laporan
Asesor bertugas untuk menilai dan memberikan
validasi akademik atas laporan BKD yang diajukan oleh dosen. Penilaian ini
tidak hanya formalitas, tetapi juga bagian dari penjaminan mutu kegiatan
akademik. Oleh karena itu, keterlibatan asesor dalam:
·
Membaca laporan dengan
cermat,
·
Memberikan catatan atau
umpan balik bila diperlukan,
·
Menyelesaikan penilaian
sebelum sistem ditutup,
adalah hal yang sangat krusial dalam menyukseskan proses BKD.
Komunikasi
dan Kepedulian: Kunci Keberhasilan Bersama
Dalam kenyataan di lapangan, kegagalan dalam proses BKD seringkali bukan
karena satu pihak semata, melainkan karena tidak adanya koordinasi dan
komunikasi antarpihak. Misalnya:
·
Dosen mengira sudah
mengunggah, padahal belum finalisasi.
·
Asesor tidak menilai karena
tidak mendapatkan notifikasi atau pengingat.
·
Admin sudah membagikan
informasi, tetapi tidak dibaca oleh dosen.
Semua itu bisa dihindari jika setiap pihak menjalankan fungsinya dengan
penuh tanggung jawab dan proaktif berkoordinasi.
Mari kita jadikan sinergi ini sebagai budaya kerja akademik: saling melengkapi, saling mengingatkan, dan saling mendukung. Dengan begitu, tidak akan ada lagi dosen yang dirugikan karena terlewat satu tahap dalam proses yang seharusnya bisa diselesaikan bersama.
Penutup: Jangan Merugikan Diri
Sendiri
Mari kita ambil pelajaran dari kasus ini. Konsistensi dan kesadaran
administratif sangat penting dalam dunia akademik. Jangan sampai kerja keras
selama bertahun-tahun menjadi sia-sia hanya karena kelalaian kecil dalam
pengisian BKD.
Jaga konsistensi. Bangun komunikasi. Raih hak dan pengakuan sebagai dosen
profesional melalui proses yang tertib dan tanggung jawab bersama.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
"Perkenalkan, blog saya adalah ruang untuk berbagi cerita, informasi, dan wawasan. Dengan tujuan menginspirasi dan memperkaya pengetahuan, blog ini hadir untuk menjalin koneksi, berbagi pengalaman, dan memberikan nilai tambah bagi setiap pembaca."
Komentar
Posting Komentar