Entri yang Diunggulkan

Panduan Singkat Menulis Buku Ajar Sendiri: Langkah Praktis Bagi Dosen Produktif

Pengembangan Profesional Dosen,


Menulis buku ajar adalah salah satu bentuk kontribusi nyata dosen dalam mencerdaskan generasi bangsa. Buku ajar tidak hanya memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga menjadi bukti bahwa seorang dosen benar-benar menguasai bidang ilmunya, serta mampu menyampaikannya secara sistematis dan aplikatif kepada mahasiswa.

Namun, banyak dosen merasa menulis buku ajar adalah tugas yang rumit dan menyita waktu. Akibatnya, mereka cenderung hanya mengandalkan materi presentasi atau modul seadanya, bahkan terus-menerus merujuk buku terbitan luar negeri yang belum tentu sesuai dengan konteks lokal.

Padahal, dengan strategi dan perencanaan yang tepat, menulis buku ajar bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, bermanfaat, dan produktif secara akademik maupun administratif. Artikel ini akan menjadi panduan singkat dan praktis bagi Anda, para dosen, yang ingin mulai menulis buku ajar sendiri.

 

Apa Itu Buku Ajar?

Buku ajar adalah buku yang digunakan sebagai sumber utama dalam proses pembelajaran suatu mata kuliah. Berbeda dengan buku teks umum, buku ajar disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) suatu mata kuliah tertentu dan mencerminkan pendekatan pedagogis yang digunakan oleh pengajarnya.

Karakteristik buku ajar:

·         Mengacu pada capaian pembelajaran (CPL) dan RPS

·         Disusun sistematis dari pengantar, isi, hingga evaluasi

·         Dilengkapi contoh, latihan soal, dan referensi

·         Ditulis menggunakan bahasa yang komunikatif dan sesuai dengan tingkat pemahaman mahasiswa

 

Mengapa Dosen Perlu Menulis Buku Ajar Sendiri?

1.      Menyesuaikan dengan Kurikulum Lokal
Banyak buku teks yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan konteks mahasiswa Indonesia. Buku ajar buatan sendiri bisa lebih kontekstual dan relevan.

2.      Memudahkan Pengajaran
Anda bisa menyusun buku ajar sesuai dengan alur logika Anda sendiri, sehingga lebih sinkron dengan gaya mengajar dan penilaian Anda.

3.      Meningkatkan Portofolio Akademik
Buku ajar termasuk dalam unsur penilaian jabatan fungsional dosen. Buku ber-ISBN yang digunakan dalam perkuliahan mendapat nilai kredit yang cukup tinggi.

4.      Memberi Akses Lebih Baik ke Mahasiswa
Mahasiswa lebih mudah memahami dan mengakses materi dari dosennya sendiri.

5.      Meningkatkan Branding Akademik
Buku ajar juga bisa menjadi cikal bakal buku referensi, dan memperkuat identitas akademik Anda di bidang tertentu.

 

Langkah-langkah Menulis Buku Ajar

1. Tentukan Mata Kuliah dan RPS sebagai Dasar

Langkah pertama adalah memilih satu mata kuliah yang Anda ajarkan secara rutin. Gunakan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) sebagai kerangka utama penyusunan buku.

Tips:

·         Pilih mata kuliah inti yang memiliki beban SKS tinggi

·         Fokus pada RPS versi terbaru

·         Buat daftar CPL dan sub-CPL yang menjadi target pembelajaran

2. Buat Kerangka Isi Buku (Outline)

Outline atau kerangka sangat penting untuk menghindari penulisan yang berbelit-belit.

Contoh kerangka buku ajar:

·         Kata Pengantar

·         Daftar Isi

·         Bab 1: Pendahuluan

·         Bab 2 s.d. Bab n: Materi pembelajaran per pertemuan

·         Setiap bab memuat:

o    Tujuan pembelajaran

o    Materi pokok

o    Contoh aplikasi

o    Latihan soal

o    Rangkuman

·         Penutup

·         Daftar Pustaka

·         Lampiran (jika ada)

Tips: Sesuaikan jumlah bab dengan jumlah pertemuan atau pokok bahasan dalam RPS.

3. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

Bahasa buku ajar bukan seperti jurnal ilmiah. Gunakan bahasa akademik yang sederhana dan jelas. Anda berbicara kepada mahasiswa, bukan kepada reviewer jurnal.

Ciri bahasa buku ajar yang baik:

·         Komunikatif

·         Sesuai tingkat pemahaman

·         Menghindari jargon yang tidak perlu

·         Disertai contoh konkret dan ilustrasi

4. Tambahkan Unsur Interaktif

Buku ajar yang baik tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga mengajak mahasiswa berpikir dan berlatih.

Sisipkan:

·         Pertanyaan refleksi

·         Contoh studi kasus

·         Aktivitas tugas mandiri atau kelompok

·         Latihan soal per bab

Tips: Soal dapat dibuat bertingkat dari tingkat mudah, sedang, hingga sulit.

5. Sertakan Gambar, Tabel, dan Infografis

Visualisasi dapat membantu mahasiswa memahami konsep yang rumit. Pastikan setiap ilustrasi:

·         Relevan

·         Diberi keterangan yang jelas

·         Legal secara hak cipta (gunakan gambar dari sumber bebas royalti atau karya sendiri)

6. Konsisten dalam Gaya Penulisan

Gunakan sistematika dan gaya penulisan yang konsisten:

·         Format heading/subheading seragam

·         Penomoran bab dan subbab jelas

·         Istilah-istilah teknis digunakan secara konsisten

·         Gunakan format kutipan dan daftar pustaka yang sama (misal APA Style)

7. Selesaikan Satu Bab per Minggu

Jangan tunggu waktu luang yang sempurna. Gunakan teknik manajemen waktu, misalnya:

·         Sediakan 1 jam sehari untuk menulis

·         Tetapkan target realistis: 1 bab/minggu

·         Gunakan kalender akademik sebagai patokan

Dalam 8–10 minggu, Anda sudah punya naskah buku ajar utuh!

 

Tips Praktis untuk Menyelesaikan Buku Ajar

·         Gunakan template dokumen agar penulisan konsisten sejak awal

·         Jangan terlalu perfeksionis: yang penting selesai dulu, sempurna kemudian

·         Gunakan software pengolah kata yang familiar: Word, Google Docs, atau Scrivener

·         Backup naskah secara berkala

·         Diskusikan isi buku dengan kolega atau tim dosen pengampu mata kuliah

 

Proses Penerbitan Buku Ajar

Setelah naskah selesai, Anda bisa:

1.      Menerbitkan secara mandiri (self publishing)
Cocok untuk distribusi kampus atau digunakan di lingkungan sendiri.

2.      Mengajukan ke penerbit kampus atau CV lokal
Banyak penerbit yang melayani cetak buku ajar ber-ISBN.

3.      Mendaftar ISBN di Perpusnas
ISBN bisa didaftarkan melalui penerbit, atau Anda ajukan sendiri secara daring di website Perpusnas RI.

4.      Cetak sesuai kebutuhan
Biasanya 20–50 eksemplar untuk digunakan mahasiswa satu kelas.

5.      Distribusi digital
Simpan versi PDF-nya di Google Drive, LMS, atau perpustakaan digital kampus.

 

Apakah Buku Ajar Bisa Dinilai untuk Kenaikan Jabatan Dosen?

Ya. Buku ajar yang digunakan secara luas dan memiliki ISBN bisa dinilai dalam kenaikan jabatan fungsional dosen (Jafung).

Menurut pedoman Dirjen Dikti:

·         Buku ajar ber-ISBN yang digunakan di lingkungan sendiri = 20% dari nilai buku referensi

·         Buku ajar yang digunakan lintas kampus = nilai lebih tinggi

·         Buku ajar yang diterbitkan dan diakui = poin kumulatif

Catatan: Buku harus ditulis sendiri atau bersama maksimal 3 orang.

 

Penutup: Menulis Buku Ajar adalah Investasi Jangka Panjang

Menulis buku ajar bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga investasi pengetahuan. Anda membantu mahasiswa belajar lebih sistematis, memperkuat identitas akademik Anda, serta memperkaya literatur Indonesia di bidang keilmuan tertentu.

Buku ajar bukan hanya milik para profesor ternama. Siapa pun yang mengajar dengan hati dan ingin berbagi ilmu secara sistematis, bisa menulis buku ajar sendiri. Mulailah dari sekarang — satu bab, satu pekan, satu langkah kecil menuju kontribusi besar.

 

Penulis: Tim Ruang Dosen
Editor: Admin Ruangpemuda.info
Kategori: #BukuAjar #TipsDosen #RuangDosen #AkademikProduktif #MenulisAkademik

 

Jika Anda membutuhkan template buku ajar, daftar penerbit, atau panduan pendaftaran ISBN, silakan hubungi kami atau tinggalkan komentar. Tim Ruang Dosen siap membantu Anda menjadi dosen penulis yang inspiratif.

 

 

 

 

Komentar