Entri yang Diunggulkan

Menyusun Daftar Pustaka dengan Mendeley dan Zotero: Cara Praktis Biar Gak Pusing di Akhir

Menyusun Daftar Pustaka dengan Mendeley dan Zotero: Cara Praktis Biar Gak Pusing di Akhir Siapa yang suka nulis artikel atau skripsi tapi baru nyusun daftar pustaka pas detik-detik terakhir? Kalau kamu salah satunya, kita sepemikiran. Daftar pustaka, meski kelihatan remeh, sering jadi penyebab stres menjelang deadline. Salah satu baris, lupa format, titik koma yang keliru, atau urutan nama yang kacau bisa bikin kita dihukum dosen atau reviewer jurnal. Untungnya, sekarang kita hidup di zaman digital, dan ada dua “penyelamat” utama dalam dunia akademik: Mendeley dan Zotero . Kedua software ini bisa membantu menyusun referensi secara otomatis, konsisten, dan rapi hanya dengan beberapa klik. Tapi tentu saja, kita tetap perlu tahu cara gunainnya dengan benar. Artikel ini bakal ngajak kamu kenalan dan membandingkan Mendeley dan Zotero, sambil kasih tips penggunaan biar kamu bisa fokus nulis tanpa ribet mikirin daftar pustaka.   Kenapa Daftar Pustaka Itu Penting Banget? Sebelum...

Syarat Sertifikasi Pendidik Dosen Kini Lebih Sederhana: Pangkat dan Tes TKDA-TKBI Ditiadakan

Serdos 2025

www.ruangdosen.site
– Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) menyelenggarakan sosialisasi daring terkait petunjuk teknis pelaksanaan Sertifikasi Pendidik untuk Dosen (Serdos) tahun 2025. Kegiatan ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Kementerian dan diikuti oleh ratusan dosen dari seluruh Indonesia. Sosialisasi Petunjuk Teknis Sertifikasi Pendidik untuk Dosen yang diselenggarakan secara daring melalui kanal YouTube resmi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada 5 Juni 2025, mengungkap sejumlah perubahan penting dalam regulasi pelaksanaan sertifikasi pendidik.

Salah satu slide yang menarik perhatian peserta adalah penjelasan mengenai penyederhanaan persyaratan eligibilitas. Dalam ketentuan terbaru, pemerintah resmi menghapus syarat pangkat/golongan serta nilai Tes Kemampuan Dasar Akademik (TKDA) dan Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI) sebagai prasyarat mengikuti sertifikasi dosen.

Perubahan Regulasi Serdos 2025

Sosialisasi ini menjadi momentum penting dalam menyampaikan perubahan signifikan yang tertuang dalam Kepdirjen Diktiristek No. 53/B/KPT/2025, menggantikan regulasi sebelumnya No. 101/E/KPT/2022. Perubahan tersebut mencakup tiga aspek utama, yaitu:

  1. Eligibilitas

  2. Pemeringkatan

  3. Batas Usia

Perubahan ini dilakukan untuk menyederhanakan dan memperluas akses terhadap proses sertifikasi dosen, sekaligus meningkatkan mutu dan akuntabilitasnya.

Penyederhanaan Persyaratan

Salah satu poin utama dalam perubahan ini adalah penyederhanaan syarat eligibilitas. Beberapa ketentuan yang resmi dihapus berdasarkan regulasi terbaru antara lain:

  • Dihapus:

    • Syarat pangkat/golongan

    • Syarat nilai Tes Kemampuan Dasar Akademik (TKDA) dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI)

    • Ketentuan ruang jabatan atau inpassing bagi dosen non-ASN

  • Ditetapkan:

    • Cukup dengan terdaftar sebagai dosen aktif di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti)

Langkah ini merupakan bentuk kebijakan afirmatif dari pemerintah untuk memperluas kesempatan sertifikasi bagi seluruh dosen di Indonesia, tanpa hambatan administratif yang selama ini menjadi kendala.

Respons Positif dari Peserta

Materi sosialisasi dipaparkan secara langsung oleh tim dari Direktorat Sumber Daya Kemendikbudristek dan disambut positif oleh para peserta. Banyak dosen menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan baru ini karena dinilai lebih inklusif dan adil dalam memberikan pengakuan terhadap kompetensi dosen.

Fokus pada Portofolio Tridarma

Dengan penyederhanaan ini, peserta Serdos kini dapat lebih fokus pada pengembangan portofolio tridarma perguruan tinggi sebagai komponen utama dalam proses sertifikasi. Pemerintah berharap bahwa langkah ini akan mempercepat sertifikasi pendidik dosen sekaligus mendorong pemerataan mutu pendidikan tinggi di seluruh Indonesia.

Perubahan Utama Berdasarkan Kepdirjen Diktiristek No. 53/B/KPT/2025:

  • Dihapus:

    • Persyaratan pangkat/golongan

    • Persyaratan nilai TKDA dan TKBI

    • Ketentuan ruang atau inpassing bagi dosen non-ASN

  • Ditetapkan:

    • Penyederhanaan mekanisme eligibilitas, yang sebelumnya diatur dalam Kepdirjen Diktiristek No. 101/E/KPT/2022

    • Cukup dengan terdaftar sebagai dosen aktif di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti)

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari kebijakan afirmatif untuk memperluas akses sertifikasi bagi seluruh dosen, tanpa dibatasi oleh faktor administratif yang selama ini menjadi kendala. Penyederhanaan ini diharapkan dapat mendorong percepatan sertifikasi pendidik serta pemerataan peningkatan kualitas dosen di seluruh perguruan tinggi Indonesia.

Materi ini dipaparkan langsung oleh tim dari Direktorat Sumber Daya Kemdiktiristek dan mendapat sambutan positif dari para peserta sosialisasi. Banyak dosen menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan baru ini karena dianggap lebih inklusif dan mendorong pengakuan kompetensi secara lebih adil.

Dengan perubahan ini, seluruh dosen diharapkan dapat mempersiapkan diri secara lebih mudah dan fokus pada pengembangan portofolio tridarma sebagai syarat utama sertifikasi pendidik.

Komentar