 |
Teknologi Pendidikan |
Catatan Ringan dari Dunia Perkuliahan Digital
Dosen zaman dulu dan dosen zaman sekarang itu ibarat pakai mesin ketik dan
laptop. Dulu cukup datang ke kelas bawa kapur atau spidol, sekarang? Wah,
banyak yang harus disiapkan: bahan ajar digital, kelas online, absensi daring,
hingga desain infografis. Semuanya serba digital. Itulah kenapa dosen abad 21
butuh “senjata digital” alias aplikasi-aplikasi
canggih yang bisa menunjang aktivitas mengajar, meneliti,
bahkan mengabdi.
Nah, berikut ini adalah beberapa aplikasi yang menurut saya wajib banget
dimiliki dosen zaman now. Tenang, ini bukan iklan berbayar. Ini murni dari
pengalaman dan obrolan warung kopi sesama dosen pejuang akreditasi dan jurnal
SINTA.
1. Google
Workspace (Drive, Docs, Slides, Meet, Calendar)
Kalau ada aplikasi serbaguna yang bisa bantu ngajar, kolaborasi, nyimpan
file, sampai rapat online, ya Google Workspace ini. Google Drive bikin kita
bisa simpan materi kuliah, artikel jurnal, hingga file presentasi. Docs dan
Slides cocok banget buat bikin bahan ajar dan presentasi, apalagi kalau mau
kolaborasi dengan dosen lain. Dan Meet? Solusi kuliah daring yang lumayan
stabil.
Bayangkan, semua bisa dikerjakan cukup dari satu akun Gmail!
2. Mendeley / Zotero – Manajer
Referensi
Ini wajib hukumnya buat dosen yang suka (atau sedang dipaksa) menulis
artikel ilmiah. Mendeley dan Zotero membantu mengelola referensi dan sitasi
secara otomatis. Cukup klik, semua daftar pustaka tersusun rapi. Nggak perlu
lagi ketik satu-satu nama penulis, tahun, dan judul.
Bonusnya, Mendeley juga bisa menyimpan PDF jurnal dan menambahkan catatan.
Cocok buat yang sedang menyusun buku ajar atau riset hibah Dikti.
3. Canva – Desain Jadi Mudah
Dosen juga harus bisa “menjual” materi ajar dengan visual menarik. Nah,
Canva adalah sahabat terbaik dosen kreatif. Mau bikin infografis, slide
presentasi, poster seminar, bahkan e-sertifikat? Semua bisa dikerjakan di
Canva. Tanpa harus jago Photoshop!
Ada banyak template keren yang tinggal edit saja. Praktis, cepat, dan
hasilnya pun terlihat profesional.
4. Zoom /
Microsoft Teams / Google Meet – Ruang Kelas Virtual
Kuliah daring sudah menjadi bagian dari kehidupan kampus modern. Bahkan
setelah pandemi pun, banyak kelas tetap mengandalkan sesi online, terutama
kelas karyawan atau mahasiswa lintas daerah. Aplikasi seperti Zoom, Teams, dan
Google Meet wajib dikuasai dosen abad 21.
Fitur-fitur seperti breakout room, screen sharing, sampai record session
sangat membantu proses pembelajaran yang interaktif.
5. Quizziz /
Kahoot / Mentimeter – Interaktif dan Seru
Mengajar bukan cuma soal ceramah. Dosen zaman sekarang dituntut kreatif dan
interaktif. Untuk itu, coba sesekali pakai Quizziz
atau Kahoot saat kuis di kelas. Mahasiswa pasti
semangat! Soalnya bisa dijawab dari HP mereka dan ada leaderboard-nya juga.
Mentimeter juga bisa digunakan untuk polling atau sesi tanya jawab
interaktif. Sangat cocok untuk membangun partisipasi mahasiswa di kelas.
6. Trello / Notion – Aplikasi
Manajemen Proyek dan Tugas
Terkadang, dosen bukan hanya mengajar, tapi juga jadi pembimbing skripsi,
peneliti, panitia kampus, hingga editor jurnal. Supaya semua tetap terkendali
dan tidak “ketinggalan deadline,” aplikasi seperti Trello dan Notion bisa
sangat membantu.
Dengan Trello, dosen bisa buat board khusus untuk setiap proyek:
penelitian, tim pengabdian, tugas akhir mahasiswa, dan lainnya. Tinggal atur deadline,
checklist, dan update progres. Notion bahkan lebih fleksibel lagi – bisa jadi
catatan kuliah, database, hingga jurnal harian.
7. Google
Classroom / Moodle – Kelas Digital Serba Bisa
Mengelola kelas digital memang memudahkan dosen dan mahasiswa. Google
Classroom sangat cocok buat dosen yang ingin sistem belajar yang rapi, mudah
diakses, dan tidak ribet. Tugas bisa diberikan dan dikumpulkan di sana, diskusi
juga bisa dilakukan.
Kalau ingin versi yang lebih lengkap dan bisa diatur sendiri (apalagi untuk
kampus yang sudah punya LMS), Moodle adalah jawabannya.
8. WhatsApp /
Telegram – Komunikasi Tanpa Batas
Walau terlihat biasa, aplikasi chat seperti WhatsApp dan Telegram punya
peran vital dalam komunikasi dosen-mahasiswa. Dari sekadar info tugas,
pengumuman jadwal, hingga diskusi ringan, semuanya bisa dilakukan lewat grup.
Telegram punya kelebihan dalam hal kapasitas grup yang besar dan bisa
menyimpan file dalam waktu lama. Sementara WhatsApp lebih familiar di kalangan
mahasiswa.
9. Grammarly
/ Hemingway – Biar Tulisannya Lebih Tajam
Saat menulis artikel, laporan pengabdian, atau bahkan email resmi, kita
butuh tulisan yang rapi dan mudah dibaca. Grammarly membantu mengecek grammar
dan ejaan (bahasa Inggris), sedangkan Hemingway App membantu menyederhanakan
kalimat agar lebih mudah dipahami.
Keduanya sangat berguna untuk dosen yang sering bergelut dengan tulisan
ilmiah.
10. CamScanner
/ Adobe Scan – Scanner Kantong Serba Guna
Pernah diminta scan dokumen penting tapi jauh dari mesin scanner? Gunakan HP
saja! Dengan CamScanner atau Adobe Scan, dosen bisa dengan mudah men-scan
dokumen, tanda tangan, surat tugas, atau lembar presensi. Tinggal jepret, edit
sedikit, lalu simpan jadi PDF.
Efisien dan cocok buat dosen yang sering mobile atau harus kirim dokumen
dengan cepat.
11. Flip /
DANA / Mobile Banking – Transaksi Cepat dan Praktis
Terlihat sepele, tapi penting juga. Untuk urusan transfer honor narasumber,
dana kegiatan, atau reimburse kampus, aplikasi keuangan seperti Flip, DANA, dan
Mobile Banking sangat membantu. Tak perlu ke ATM, cukup klik dari HP.
Bonusnya, Flip memungkinkan transfer antar-bank tanpa biaya admin. Lumayan
buat yang sering transaksi lintas bank.
Bonus: ChatGPT
Yup, aplikasi AI seperti ChatGPT ini juga mulai banyak digunakan dosen untuk
membantu mencari inspirasi, menyusun outline, merancang soal ujian, bahkan
untuk membuat draft proposal. Tentu saja bukan untuk menyalin mentah-mentah,
tapi untuk memantik ide dan mempercepat proses kerja.
Penutup: Dosen Canggih, Mahasiswa Pun Senang
Menjadi dosen di abad 21 bukan berarti harus menjadi “robot teknologi.”
Tapi, memanfaatkan teknologi untuk membuat proses belajar mengajar jadi lebih
efisien, menarik, dan berdampak. Aplikasi-aplikasi di atas
bukan hanya untuk gaya-gayaan, tapi memang jadi alat bantu agar dosen bisa
bekerja lebih produktif, kreatif, dan tidak ketinggalan zaman.
Jadi, sudahkah kamu install semua aplikasi di atas?
Kalau belum, boleh mulai satu per satu. Yang penting, semangat belajar dan
beradaptasinya tetap menyala. Karena pada akhirnya, bukan teknologinya yang
paling penting, tapi bagaimana kita menggunakannya untuk
membawa perubahan positif di ruang kelas dan luar kelas.
Komentar
Posting Komentar