Entri yang Diunggulkan

Pemanfaatan Google Workspace untuk Aktivitas Perkuliahan

Teknologi Pendidikan, Kuliah Zaman Sekarang, Serba Digital dengan Google! Halo, Sobat Kampus Digital! 👩 ‍ 🎓👨 ‍ 🎓 Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan yang namanya Google Workspace . Dulu kita kenal sebagai G Suite, sekarang namanya lebih kece: Google Workspace. Tapi intinya masih sama, yaitu sekumpulan alat bantu digital dari Google yang bisa bikin kerjaan kuliah (dan juga kerjaan dosen) jadi lebih ringan, rapi, dan tentunya modern. Nah, di artikel ini kita bakal bahas bagaimana Google Workspace bisa dimanfaatkan dalam aktivitas perkuliahan sehari-hari . Mulai dari mengerjakan tugas, kerja kelompok, diskusi online, bahkan sampai presentasi ujian pun bisa semua pakai “jurus-jurus Google.” Siap? Yuk, kita bahas bareng-bareng!   Apa Itu Google Workspace? Sederhananya, Google Workspace adalah satu paket aplikasi berbasis cloud (online) yang dibuat Google untuk membantu kerja dan kolaborasi digital. Beberapa aplikasi yang paling sering dipakai dalam perkuliahan an...

Aplikasi yang Wajib Dimiliki Dosen Abad 21

Teknologi Pendidikan

Catatan Ringan dari Dunia Perkuliahan Digital

Dosen zaman dulu dan dosen zaman sekarang itu ibarat pakai mesin ketik dan laptop. Dulu cukup datang ke kelas bawa kapur atau spidol, sekarang? Wah, banyak yang harus disiapkan: bahan ajar digital, kelas online, absensi daring, hingga desain infografis. Semuanya serba digital. Itulah kenapa dosen abad 21 butuh “senjata digital” alias aplikasi-aplikasi canggih yang bisa menunjang aktivitas mengajar, meneliti, bahkan mengabdi.

Nah, berikut ini adalah beberapa aplikasi yang menurut saya wajib banget dimiliki dosen zaman now. Tenang, ini bukan iklan berbayar. Ini murni dari pengalaman dan obrolan warung kopi sesama dosen pejuang akreditasi dan jurnal SINTA.

 

1. Google Workspace (Drive, Docs, Slides, Meet, Calendar)

Kalau ada aplikasi serbaguna yang bisa bantu ngajar, kolaborasi, nyimpan file, sampai rapat online, ya Google Workspace ini. Google Drive bikin kita bisa simpan materi kuliah, artikel jurnal, hingga file presentasi. Docs dan Slides cocok banget buat bikin bahan ajar dan presentasi, apalagi kalau mau kolaborasi dengan dosen lain. Dan Meet? Solusi kuliah daring yang lumayan stabil.

Bayangkan, semua bisa dikerjakan cukup dari satu akun Gmail!

 

2. Mendeley / Zotero – Manajer Referensi

Ini wajib hukumnya buat dosen yang suka (atau sedang dipaksa) menulis artikel ilmiah. Mendeley dan Zotero membantu mengelola referensi dan sitasi secara otomatis. Cukup klik, semua daftar pustaka tersusun rapi. Nggak perlu lagi ketik satu-satu nama penulis, tahun, dan judul.

Bonusnya, Mendeley juga bisa menyimpan PDF jurnal dan menambahkan catatan. Cocok buat yang sedang menyusun buku ajar atau riset hibah Dikti.

 

3. Canva – Desain Jadi Mudah

Dosen juga harus bisa “menjual” materi ajar dengan visual menarik. Nah, Canva adalah sahabat terbaik dosen kreatif. Mau bikin infografis, slide presentasi, poster seminar, bahkan e-sertifikat? Semua bisa dikerjakan di Canva. Tanpa harus jago Photoshop!

Ada banyak template keren yang tinggal edit saja. Praktis, cepat, dan hasilnya pun terlihat profesional.

 

4. Zoom / Microsoft Teams / Google Meet – Ruang Kelas Virtual

Kuliah daring sudah menjadi bagian dari kehidupan kampus modern. Bahkan setelah pandemi pun, banyak kelas tetap mengandalkan sesi online, terutama kelas karyawan atau mahasiswa lintas daerah. Aplikasi seperti Zoom, Teams, dan Google Meet wajib dikuasai dosen abad 21.

Fitur-fitur seperti breakout room, screen sharing, sampai record session sangat membantu proses pembelajaran yang interaktif.

 

5. Quizziz / Kahoot / Mentimeter – Interaktif dan Seru

Mengajar bukan cuma soal ceramah. Dosen zaman sekarang dituntut kreatif dan interaktif. Untuk itu, coba sesekali pakai Quizziz atau Kahoot saat kuis di kelas. Mahasiswa pasti semangat! Soalnya bisa dijawab dari HP mereka dan ada leaderboard-nya juga.

Mentimeter juga bisa digunakan untuk polling atau sesi tanya jawab interaktif. Sangat cocok untuk membangun partisipasi mahasiswa di kelas.

 

6. Trello / Notion – Aplikasi Manajemen Proyek dan Tugas

Terkadang, dosen bukan hanya mengajar, tapi juga jadi pembimbing skripsi, peneliti, panitia kampus, hingga editor jurnal. Supaya semua tetap terkendali dan tidak “ketinggalan deadline,” aplikasi seperti Trello dan Notion bisa sangat membantu.

Dengan Trello, dosen bisa buat board khusus untuk setiap proyek: penelitian, tim pengabdian, tugas akhir mahasiswa, dan lainnya. Tinggal atur deadline, checklist, dan update progres. Notion bahkan lebih fleksibel lagi – bisa jadi catatan kuliah, database, hingga jurnal harian.

 

7. Google Classroom / Moodle – Kelas Digital Serba Bisa

Mengelola kelas digital memang memudahkan dosen dan mahasiswa. Google Classroom sangat cocok buat dosen yang ingin sistem belajar yang rapi, mudah diakses, dan tidak ribet. Tugas bisa diberikan dan dikumpulkan di sana, diskusi juga bisa dilakukan.

Kalau ingin versi yang lebih lengkap dan bisa diatur sendiri (apalagi untuk kampus yang sudah punya LMS), Moodle adalah jawabannya.

 

8. WhatsApp / Telegram – Komunikasi Tanpa Batas

Walau terlihat biasa, aplikasi chat seperti WhatsApp dan Telegram punya peran vital dalam komunikasi dosen-mahasiswa. Dari sekadar info tugas, pengumuman jadwal, hingga diskusi ringan, semuanya bisa dilakukan lewat grup.

Telegram punya kelebihan dalam hal kapasitas grup yang besar dan bisa menyimpan file dalam waktu lama. Sementara WhatsApp lebih familiar di kalangan mahasiswa.

 

9. Grammarly / Hemingway – Biar Tulisannya Lebih Tajam

Saat menulis artikel, laporan pengabdian, atau bahkan email resmi, kita butuh tulisan yang rapi dan mudah dibaca. Grammarly membantu mengecek grammar dan ejaan (bahasa Inggris), sedangkan Hemingway App membantu menyederhanakan kalimat agar lebih mudah dipahami.

Keduanya sangat berguna untuk dosen yang sering bergelut dengan tulisan ilmiah.

 

10. CamScanner / Adobe Scan – Scanner Kantong Serba Guna

Pernah diminta scan dokumen penting tapi jauh dari mesin scanner? Gunakan HP saja! Dengan CamScanner atau Adobe Scan, dosen bisa dengan mudah men-scan dokumen, tanda tangan, surat tugas, atau lembar presensi. Tinggal jepret, edit sedikit, lalu simpan jadi PDF.

Efisien dan cocok buat dosen yang sering mobile atau harus kirim dokumen dengan cepat.

 

11. Flip / DANA / Mobile Banking – Transaksi Cepat dan Praktis

Terlihat sepele, tapi penting juga. Untuk urusan transfer honor narasumber, dana kegiatan, atau reimburse kampus, aplikasi keuangan seperti Flip, DANA, dan Mobile Banking sangat membantu. Tak perlu ke ATM, cukup klik dari HP.

Bonusnya, Flip memungkinkan transfer antar-bank tanpa biaya admin. Lumayan buat yang sering transaksi lintas bank.

 

Bonus: ChatGPT

Yup, aplikasi AI seperti ChatGPT ini juga mulai banyak digunakan dosen untuk membantu mencari inspirasi, menyusun outline, merancang soal ujian, bahkan untuk membuat draft proposal. Tentu saja bukan untuk menyalin mentah-mentah, tapi untuk memantik ide dan mempercepat proses kerja.

 

Penutup: Dosen Canggih, Mahasiswa Pun Senang

Menjadi dosen di abad 21 bukan berarti harus menjadi “robot teknologi.” Tapi, memanfaatkan teknologi untuk membuat proses belajar mengajar jadi lebih efisien, menarik, dan berdampak. Aplikasi-aplikasi di atas bukan hanya untuk gaya-gayaan, tapi memang jadi alat bantu agar dosen bisa bekerja lebih produktif, kreatif, dan tidak ketinggalan zaman.

Jadi, sudahkah kamu install semua aplikasi di atas?

Kalau belum, boleh mulai satu per satu. Yang penting, semangat belajar dan beradaptasinya tetap menyala. Karena pada akhirnya, bukan teknologinya yang paling penting, tapi bagaimana kita menggunakannya untuk membawa perubahan positif di ruang kelas dan luar kelas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar