Entri yang Diunggulkan

Pemanfaatan Google Workspace untuk Aktivitas Perkuliahan

Teknologi Pendidikan, Kuliah Zaman Sekarang, Serba Digital dengan Google! Halo, Sobat Kampus Digital! 👩 ‍ 🎓👨 ‍ 🎓 Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan yang namanya Google Workspace . Dulu kita kenal sebagai G Suite, sekarang namanya lebih kece: Google Workspace. Tapi intinya masih sama, yaitu sekumpulan alat bantu digital dari Google yang bisa bikin kerjaan kuliah (dan juga kerjaan dosen) jadi lebih ringan, rapi, dan tentunya modern. Nah, di artikel ini kita bakal bahas bagaimana Google Workspace bisa dimanfaatkan dalam aktivitas perkuliahan sehari-hari . Mulai dari mengerjakan tugas, kerja kelompok, diskusi online, bahkan sampai presentasi ujian pun bisa semua pakai “jurus-jurus Google.” Siap? Yuk, kita bahas bareng-bareng!   Apa Itu Google Workspace? Sederhananya, Google Workspace adalah satu paket aplikasi berbasis cloud (online) yang dibuat Google untuk membantu kerja dan kolaborasi digital. Beberapa aplikasi yang paling sering dipakai dalam perkuliahan an...

Tips Membuat Video Pembelajaran yang Menarik

Teknologi Pendidikan,

Biar Mahasiswa Nggak Ngantuk Nonton Video Kuliahmu!

Halo, para pejuang pendidikan digital! 👩🏫👨🏫

Siapa nih yang pernah bikin video pembelajaran tapi setelah diputar, mahasiswanya malah bales: “Pak, videonya bikin ngantuk ya 😅 atau “Bu, bisa nggak videonya lebih singkat aja, kayak TikTok?” Waduh! Udah capek-capek rekaman, edit video, upload, eh malah nggak nendang ke mahasiswa.

Tenang, kamu nggak sendirian kok. Banyak dosen, guru, bahkan konten kreator edukasi yang menghadapi dilema yang sama: gimana caranya bikin video pembelajaran yang menarik, informatif, dan nggak bikin kantuk?

Nah, di artikel ini, kita akan ngobrol santai soal tips-tips praktis dan gampang diterapkan buat bikin video pembelajaran yang engaging, meskipun kamu bukan lulusan sekolah perfilman.

 

Kenapa Video Pembelajaran Itu Penting?

Sebelum masuk ke tipsnya, yuk kita sepakat dulu: video pembelajaran itu penting banget di era sekarang. Kenapa?

·         Mahasiswa bisa belajar kapan saja dan di mana saja

·         Bisa diulang-ulang kalau belum paham

·         Cocok untuk visual learner (tipe belajar dengan melihat)

·         Efektif untuk pembelajaran jarak jauh atau blended learning

·         Bikin materi lebih hidup dan nggak monoton

Tapi... ya itu tadi, video yang kurang menarik justru bikin mahasiswa males nonton. Nah, sekarang mari kita mulai bocoran tipsnya.

 

1. Mulailah dengan Naskah atau Rencana Singkat

Mau sekeren apa pun kamu ngomong, jangan asal rekam tanpa persiapan. Minimal buat kerangka atau naskah singkat.

Contohnya kayak gini:

·         Pembuka (perkenalan & tujuan video)

·         Isi materi (dibagi jadi 2–3 poin utama)

·         Contoh dan ilustrasi

·         Penutup dan rangkuman

Dengan struktur ini, kamu nggak bakal bingung ngomong apa, dan penonton juga lebih mudah menangkap pesanmu.

📌 Tip: Gunakan bahasa yang santai dan jelas, hindari istilah rumit kalau nggak dijelaskan.

 

2. Gunakan Durasi yang Pas

Jangan bikin video kayak sinetron 1 jam. Idealnya, video pembelajaran cukup 5–10 menit per topik kecil. Kalau materinya panjang, bagi saja jadi beberapa bagian.

Kenapa? Karena banyak penelitian bilang rentang perhatian mahasiswa online itu pendek. Kalau videonya kepanjangan, baru menit ke-3 saja udah buka HP atau mulai rebahan 😴

 

3. Gunakan Gaya Bicara yang Natural dan Ramah

Nggak perlu terlalu formal atau kaku seperti baca naskah proklamasi. Gunakan gaya bicara yang akrab dan komunikatif.

Contoh:

“Nah teman-teman, kali ini kita bahas dulu ya kenapa teori ini penting…”

Daripada:

“Pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai teori …”

Kalau kamu bisa bikin mahasiswa merasa seperti lagi diajak ngobrol, mereka akan lebih betah nonton sampai akhir.

 

4. Tambahkan Visual yang Mendukung

Visual itu penting banget buat menarik perhatian dan menjelaskan konsep. Kamu bisa pakai:

·         Slide PowerPoint

·         Gambar, grafik, atau diagram

·         Tangkapan layar (screencast)

·         Tulisan tangan di papan digital

·         Ilustrasi animasi sederhana

Biar lebih kece, kamu bisa coba Canva, PowerPoint, atau aplikasi whiteboard seperti Jamboard atau Explain Everything.

🎨 Jangan lupa: Gunakan warna yang kontras dan font yang mudah dibaca.

 

5. Gunakan Aplikasi Editing Sederhana

Nggak perlu jago Adobe Premiere. Banyak aplikasi editing video yang mudah digunakan, seperti:

·         CapCut (gratis dan bisa di HP!)

·         Camtasia (fitur lengkap untuk edukasi)

·         Filmora (user-friendly)

·         iMovie (buat pengguna Mac)

·         VN Video Editor (di HP Android/iOS)

Gunakan aplikasi ini untuk:

·         Potong bagian yang nggak perlu

·         Tambahkan teks atau subtitle

·         Sisipkan musik latar yang tenang

·         Masukkan transisi antar slide

Editing itu penting buat menghilangkan “ehh... emm…” yang terlalu banyak, dan bikin videomu lebih rapi.

 

6. Gunakan Musik Latar (Tapi Jangan Gangguin Suara)

Musik bisa menambah mood dalam video, tapi ingat: jangan sampai menutupi suara kamu. Gunakan musik latar yang lembut dan volumenya rendah.

Ada banyak musik bebas hak cipta yang bisa kamu pakai, seperti dari:

·         YouTube Audio Library

·         Bensound

·         Free Music Archive

 

7. Tambahkan Pertanyaan atau Interaksi

Biar video nggak terlalu pasif, kamu bisa selipkan pertanyaan:

“Menurut kamu, kenapa konsep ini penting dalam kehidupan sehari-hari?”

“Pause dulu videonya, coba jawab dulu ya sebelum lanjut…”

Walau mahasiswa nggak bisa jawab langsung, pertanyaan ini bikin mereka aktif berpikir, dan nggak cuma menonton pasif.

 

8. Gunakan Wajahmu Sesekali (Optional, Tapi Efektif!)

Munculkan wajahmu di awal atau di pojok video. Kenapa? Karena kontak visual membuat penonton merasa lebih terhubung.

Kalau kamu malu tampil full di kamera, cukup tampilkan wajahmu kecil di pojok kanan bawah (bisa pakai fitur “Picture in Picture” di banyak aplikasi).

 

9. Berikan Penutup yang Menarik dan Panggilan Aksi

Akhiri video dengan:

·         Rangkuman singkat

·         Kalimat penyemangat

·         Tugas atau tantangan kecil

Misalnya:

“Oke, itu dulu pembahasan kita kali ini. Jangan lupa kerjakan latihan soal ya, dan kalau bingung, langsung tulis di kolom komentar LMS. Semangat terus!”

Dengan ini, mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan setelah nonton.

 

10. Upload di Platform yang Mudah Diakses

Setelah video jadi, pilih platform yang paling cocok dengan mahasiswa kamu. Beberapa pilihan:

·         YouTube (Unlisted): bisa ditonton tanpa login dan hemat kuota

·         Google Drive: gampang diakses dan dibagikan via link

·         LMS kampus (Moodle, Classroom, dll): terintegrasi dengan materi kuliah

·         WhatsApp/Telegram: untuk versi pendek atau pengumuman

Jangan lupa sertakan judul dan deskripsi yang jelas, ya!

 

Bonus: Contoh Alur Produksi Video Pembelajaran Sederhana

1.      Tentukan topik dan tujuan

2.      Buat naskah singkat (3–5 poin utama)

3.      Siapkan slide atau ilustrasi

4.      Rekam pakai HP atau laptop

5.      Edit ringan (potong bagian kosong, tambah teks)

6.      Upload ke platform pilihan

7.      Bagikan link ke mahasiswa

 

Penutup: Video Edukasi Itu Bukan Film Bioskop, Tapi Boleh Keren!

Bikin video pembelajaran itu bukan soal jadi YouTuber terkenal. Tapi soal menyampaikan ilmu dengan cara yang lebih efektif dan menarik. Kamu nggak butuh kamera mahal atau studio canggih. Yang penting adalah niat, konsistensi, dan kemauan belajar.

Dengan sedikit kreativitas dan semangat belajar, kamu bisa bikin video yang:

·         Disukai mahasiswa

·         Membantu pemahaman materi

·         Dan bikin proses belajar jadi lebih hidup

Jadi, siap bikin video keren pertamamu minggu ini?

 

 

 

Komentar