Entri yang Diunggulkan

Pemanfaatan Google Workspace untuk Aktivitas Perkuliahan

Teknologi Pendidikan, Kuliah Zaman Sekarang, Serba Digital dengan Google! Halo, Sobat Kampus Digital! 👩 ‍ 🎓👨 ‍ 🎓 Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan yang namanya Google Workspace . Dulu kita kenal sebagai G Suite, sekarang namanya lebih kece: Google Workspace. Tapi intinya masih sama, yaitu sekumpulan alat bantu digital dari Google yang bisa bikin kerjaan kuliah (dan juga kerjaan dosen) jadi lebih ringan, rapi, dan tentunya modern. Nah, di artikel ini kita bakal bahas bagaimana Google Workspace bisa dimanfaatkan dalam aktivitas perkuliahan sehari-hari . Mulai dari mengerjakan tugas, kerja kelompok, diskusi online, bahkan sampai presentasi ujian pun bisa semua pakai “jurus-jurus Google.” Siap? Yuk, kita bahas bareng-bareng!   Apa Itu Google Workspace? Sederhananya, Google Workspace adalah satu paket aplikasi berbasis cloud (online) yang dibuat Google untuk membantu kerja dan kolaborasi digital. Beberapa aplikasi yang paling sering dipakai dalam perkuliahan an...

Belajar Menggunakan Learning Management System (LMS) dengan Mudah

Teknologi Pendidikan

Cerita Ringan Seputar Dunia Kuliah Online

Halo para pejuang kuliah digital! 👋

Siapa yang pernah merasa bingung saat pertama kali disuruh login ke “LMS kampus”? Bingung cari tugasnya di mana, file materi kok hilang entah ke mana, forum diskusi sepi kayak kuburan digital? Tenang, kamu nggak sendiri!

Zaman sekarang, perkuliahan nggak cuma terjadi di ruang kelas yang ber-AC dengan whiteboard dan dosen berdiri di depan. Sekarang ada satu “ruang kuliah virtual” yang wajib dipahami oleh mahasiswa dan dosen: LMS alias Learning Management System.

Nah, di artikel ini kita akan bahas tuntas dengan gaya santai dan nonformal soal gimana sih sebenarnya cara belajar menggunakan LMS dengan mudah, kenapa LMS itu penting, dan tips-tips supaya kamu nggak lagi merasa tersesat di dunia maya perkuliahan.

 

Apa Sih LMS Itu?

LMS atau Learning Management System adalah platform digital yang dirancang untuk memfasilitasi proses belajar-mengajar. Jadi bisa dibilang, LMS itu semacam kelas online lengkap yang berisi materi, tugas, kuis, forum diskusi, dan kadang jadwal kuliah.

Beberapa contoh LMS yang sering digunakan kampus-kampus di Indonesia antara lain:

·         Google Classroom

·         Moodle

·         Canvas

·         Edmodo

·         Schoology

·         SPADA Dikti (khusus di lingkungan perguruan tinggi)

Kalau kampusmu punya LMS buatan sendiri, misalnya “SIAKAD+LMS” atau “E-learning UNASMAN”, ya itu juga termasuk LMS kok, cuma nama dan tampilan bisa berbeda-beda.

 

Kenapa Kita Harus Akur dengan LMS?

Dulu, waktu kuliah masih full tatap muka, kamu mungkin cuma perlu datang, nyatet, dan setor tugas di meja dosen. Sekarang? Kamu harus login ke LMS dulu, baca instruksi dosen, download modul, kerjakan kuis, upload tugas sebelum deadline. Kalau nggak? Bisa-bisa dianggap tidak hadir!

Makanya, LMS itu penting banget karena:

·         Jadi pusat komunikasi antara dosen dan mahasiswa

·         Tempat mengumpulkan dan menyimpan materi kuliah

·         Bisa melihat nilai dan progres belajar

·         Bisa diskusi tanpa harus bertemu langsung

·         Bisa belajar kapan pun, di mana pun (asal ada kuota dan sinyal, hehe)

 

Belajar Gunakan LMS: Langkah-Langkah Dasar yang Gampang Banget

Yuk kita mulai dari yang paling dasar. Ini langkah-langkah umum menggunakan LMS, entah itu Moodle, Classroom, atau yang lainnya:

1. Login ke Akunmu

Biasanya kampus akan kasih username dan password. Bisa juga kamu login pakai email kampus. Jangan lupa simpan username dan password baik-baik, jangan pakai nama mantan, nanti susah move on dan login gagal terus 😅.

2. Masuk ke Kelas atau Mata Kuliah

Setelah login, cari daftar mata kuliah yang kamu ambil. Klik nama mata kuliah, dan... selamat datang di dunia baru! Di sana kamu akan melihat berbagai menu: pengumuman, materi, tugas, kuis, forum, dan lainnya.

3. Baca Pengumuman Terbaru

Setiap kali masuk LMS, biasakan cek pengumuman. Siapa tahu dosen sudah upload tugas baru, atau ada perubahan jadwal. Jangan sampai ketinggalan info cuma gara-gara malas baca.

4. Unduh Materi Kuliah

Dosen biasanya akan upload materi kuliah berupa PDF, PPT, video, atau link ke YouTube. Download dan pelajari. Kalau bisa, buat folder khusus di laptop atau HP biar materi-materi ini nggak tercecer.

5. Kerjakan Tugas dan Kuis

Nah, ini bagian penting. Di LMS kamu bisa langsung lihat tugas yang diberikan, tenggat waktunya kapan, dan tempat untuk mengumpulkan file. Pastikan kamu baca instruksinya baik-baik dan jangan upload tugas dadakan 5 menit sebelum deadline!

6. Ikuti Forum Diskusi

Beberapa dosen suka bikin forum diskusi. Kamu bisa kasih pendapat, komentar, atau tanggapan terhadap topik tertentu. Ini bisa jadi nilai tambahan lho, jadi jangan anggap remeh!

7. Cek Nilai dan Feedback

LMS juga biasanya menyediakan fitur untuk melihat nilai tugas atau ujian, plus komentar dari dosen. Jadi kamu bisa tahu apa yang perlu diperbaiki.

 

Tips dan Trik Supaya Lebih Mudah Pakai LMS

Oke, sekarang kamu udah tahu cara dasarnya. Tapi biar makin lancar, nih ada beberapa tips jitu supaya kamu makin jago pakai LMS:

Login Secara Rutin

Minimal 2-3 kali seminggu buka LMS, jangan cuma waktu mendekati ujian atau saat dosen ngamuk karena tugas nggak dikumpulkan.

Gunakan Laptop Kalau Bisa

Memang bisa pakai HP, tapi kalau kamu harus download file besar atau ngerjain tugas panjang, mending pakai laptop biar lebih nyaman.

Gunakan Browser yang Cocok

Kadang LMS punya tampilan aneh di browser tertentu. Coba gunakan Google Chrome atau Mozilla Firefox yang terbaru untuk performa maksimal.

Bikin Pengingat Deadline

Tugas di LMS kadang suka datang diam-diam. Jadi pas kamu buka, eh, “Tugas dikumpulkan maksimal jam 23.59 hari ini”. Waduh! Biar nggak kaget, pakai Google Calendar atau aplikasi reminder untuk mencatat semua deadline.

Tanya Kalau Bingung

Jangan malu bertanya ke dosen atau teman. Kalau kamu nggak ngerti cara upload tugas atau bingung lihat nilai, tanya saja. Daripada salah langkah, mending klarifikasi dulu.

Gunakan Aplikasi Pendukung

Misalnya:

·         Google Docs / Word untuk nulis tugas

·         CamScanner / Adobe Scan buat upload tugas dari tulisan tangan

·         Zoom / Meet kalau LMS terintegrasi dengan pertemuan daring

 

Pengalaman Lucu dan Menegangkan dengan LMS

Siapa nih yang pernah:

·         Salah upload file tugas? Harusnya tugas Akuntansi, malah upload tugas PPKn?

·         Ngerjain tugas, tapi lupa klik tombol “Kumpulkan”?

·         Telat 1 menit dari deadline dan sistem nggak bisa diakses lagi?

Kalau iya, selamat! Kamu sudah resmi masuk dalam klub “Korban LMS Sejati” 😄

Tapi tenang, itu semua bagian dari proses belajar. Justru dari situ kita jadi makin paham cara kerja sistem dan jadi lebih hati-hati ke depannya.

 

Dosen Juga Belajar, Kok!

Jangan kira mahasiswa doang yang harus belajar LMS. Banyak dosen juga belajar dari nol. Dosen-dosen senior bahkan kadang lebih grogi saat ngajar pakai LMS daripada saat ujian sidang mahasiswa.

Makanya, saling bantu yuk! Kalau mahasiswa tahu cara bantu dosennya upload materi atau mengatur forum diskusi, langsung bantu aja. Namanya juga kolaborasi kampus digital.

 

Penutup: LMS Itu Teman, Bukan Beban

Kalau dulu kuliah identik dengan datang pagi, duduk di kelas, dan dengar dosen bicara, sekarang kita bisa belajar lebih fleksibel dengan bantuan teknologi. LMS bukan musuh, tapi alat bantu belajar yang luar biasa kalau kita tahu cara menggunakannya.

Ingat, LMS itu hanya alat. Yang bikin belajar jadi bermakna adalah niat, semangat, dan interaksi. Gunakan LMS untuk menggali ilmu lebih dalam, bukan sekadar setor tugas.

Jadi, kamu siap jadi master LMS di kampusmu?

 

 

 

 

 

Komentar