Entri yang Diunggulkan

Menyusun Daftar Pustaka dengan Mendeley dan Zotero: Cara Praktis Biar Gak Pusing di Akhir

Menyusun Daftar Pustaka dengan Mendeley dan Zotero: Cara Praktis Biar Gak Pusing di Akhir Siapa yang suka nulis artikel atau skripsi tapi baru nyusun daftar pustaka pas detik-detik terakhir? Kalau kamu salah satunya, kita sepemikiran. Daftar pustaka, meski kelihatan remeh, sering jadi penyebab stres menjelang deadline. Salah satu baris, lupa format, titik koma yang keliru, atau urutan nama yang kacau bisa bikin kita dihukum dosen atau reviewer jurnal. Untungnya, sekarang kita hidup di zaman digital, dan ada dua “penyelamat” utama dalam dunia akademik: Mendeley dan Zotero . Kedua software ini bisa membantu menyusun referensi secara otomatis, konsisten, dan rapi hanya dengan beberapa klik. Tapi tentu saja, kita tetap perlu tahu cara gunainnya dengan benar. Artikel ini bakal ngajak kamu kenalan dan membandingkan Mendeley dan Zotero, sambil kasih tips penggunaan biar kamu bisa fokus nulis tanpa ribet mikirin daftar pustaka.   Kenapa Daftar Pustaka Itu Penting Banget? Sebelum...

Kemdiktisaintek Gelar Kuliah Umum "Why We Explore?" bersama Robert Myers di Bali


 Denpasar, 28 November 2024 – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bekerja sama dengan Tsinghua University dan Tsinghua Southeast Asia Center mengadakan kuliah umum bertajuk "Why We Explore?" di United In Diversity Bali Campus. Acara ini menghadirkan Robert Myers, Direktur Eksekutif Perimeter Institute, yang menyampaikan pentingnya riset dasar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Kemdiktisaintek, Stella Christie, menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Stella mengajak perguruan tinggi untuk memperkuat hilirisasi hasil riset dan pengembangan, menjadikan inovasi sebagai kunci transformasi sumber daya alam menjadi produk bernilai ekonomi.

“Perguruan tinggi harus menjadi motor penggerak ekonomi. Kita memerlukan ide-ide inovatif yang mampu mengubah sumber daya menjadi lebih bernilai, dan itu hanya bisa dicapai melalui riset yang berkualitas,” ujar Stella.

Dalam paparannya, Robert Myers menjelaskan pentingnya riset berbasis keingintahuan (curiosity-based research) dalam menghasilkan inovasi di masa depan. Ia mencontohkan keberhasilan pengembangan vaksin mRNA Covid-19, yang merupakan hasil dari penelitian dasar yang dilakukan sebelumnya. Menurutnya, investasi pada riset tidak hanya memecahkan masalah masa kini, tetapi juga mendefinisikan ulang masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Plt Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek Fauzan Adziman, serta Dewan Pengawas Tsinghua Southeast Asia Center Cherie Nursalim. Selain itu, hadir pula peneliti dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang bersama-sama mendukung inisiatif riset untuk memperkuat ekonomi nasional.






 

 

Komentar