Cara
Konversi Tesis Menjadi Buku: Panduan Lengkap Bagi Akademisi dan Peneliti
Tesis merupakan hasil akhir dari sebuah proses akademik yang intensif. Ia
adalah bukti nyata dari pencapaian intelektual, riset mendalam, dan dedikasi
ilmiah mahasiswa pascasarjana. Namun, sayangnya, banyak tesis yang hanya
berakhir sebagai dokumen formal untuk syarat kelulusan—tersimpan di rak
perpustakaan atau file digital yang jarang dibuka kembali. Padahal, di dalamnya
tersimpan ide-ide besar, solusi atas persoalan sosial, dan temuan-temuan
penting yang layak diketahui publik.
Salah satu cara untuk menghidupkan kembali tesis adalah dengan mengonversinya
menjadi sebuah buku. Buku memiliki daya jangkau yang lebih luas, tidak
hanya terbatas pada komunitas akademik. Buku dapat dinikmati oleh pembaca umum,
praktisi, pembuat kebijakan, dan siapa pun yang membutuhkan informasi dari
riset Anda.
Lantas, bagaimana caranya mengubah tesis yang formal dan kaku menjadi buku
yang menarik, informatif, dan mudah dipahami? Berikut adalah panduan lengkap
untuk membantu Anda mengonversi tesis menjadi buku yang siap terbit dan
bermanfaat bagi masyarakat luas.
1. Pahami Audiens dan Tujuan Buku
Anda
Langkah awal dan paling penting adalah menentukan siapa yang akan
menjadi pembaca buku Anda, serta apa tujuan dari buku tersebut.
Apakah Anda ingin:
- Meningkatkan
literasi ilmiah di masyarakat?
- Memberikan
panduan bagi praktisi di lapangan?
- Menyediakan
referensi untuk mahasiswa dan akademisi?
- Menjadikan
buku sebagai portofolio untuk karier akademik?
Dengan memahami audiens dan tujuan, Anda dapat menyesuaikan gaya
penulisan, isi, serta struktur buku. Misalnya, jika menyasar pembaca
non-akademik, maka gaya bahasa harus lebih sederhana, menghindari istilah
teknis tanpa penjelasan.
2. Lakukan Revisi Menyeluruh
Terhadap Tesis
Tesis ditulis dengan gaya akademik yang sangat formal, lengkap dengan
struktur metodologis, kutipan yang padat, dan penjelasan teknis. Sebelum diubah
menjadi buku, tesis harus direvisi secara substansial:
- Buang
bagian yang terlalu teknis seperti detail metodologi yang tidak relevan
bagi pembaca umum.
- Sederhanakan
struktur formal (BAB I-V) menjadi struktur buku yang lebih naratif dan
mengalir.
- Reorganisasi
isi agar lebih komunikatif dan mudah dipahami.
Tujuannya adalah menjadikan naskah Anda tidak hanya informatif, tetapi
juga enak dibaca.
3. Sesuaikan Gaya Penulisan
Gaya penulisan buku berbeda dengan tesis. Buku menuntut gaya penulisan yang
mengalir, menarik, dan tidak terlalu kaku. Gunakan:
- Kalimat
aktif dan ringkas.
- Penjelasan
yang komunikatif, seolah Anda berbicara dengan pembaca.
- Contoh
konkret dan analogi yang mudah dipahami.
- Narasi
yang membangun alur cerita dan keterkaitan antarbab.
Tujuan utama adalah membuat pembaca tertarik terus membaca dari
halaman ke halaman berikutnya.
4. Tambahkan Materi Tambahan dan
Kontekstual
Dalam tesis, Anda mungkin terfokus pada objek dan data riset. Dalam buku,
pembaca sering membutuhkan konteks yang lebih luas, seperti:
- Studi
kasus dari praktik nyata.
- Wawancara
narasumber atau tokoh yang relevan.
- Refleksi
pribadi dari pengalaman meneliti.
- Isu-isu
aktual yang berkaitan dengan topik.
Materi tambahan ini akan memberikan nilai tambah bagi pembaca dan membuat
buku Anda lebih hidup dan relevan.
5. Organisasi dan Struktur yang
Disesuaikan
Struktur tesis biasanya terdiri dari lima bab: Pendahuluan, Tinjauan
Pustaka, Metodologi, Hasil dan Pembahasan, serta Kesimpulan. Namun, untuk buku,
struktur ini perlu dirombak agar:
- Memiliki alur
yang logis dan mudah diikuti.
- Menghindari
pengulangan dan kebosanan.
- Memisahkan
informasi penting ke dalam bab-bab tematik.
Sebagai contoh, Anda bisa membuat struktur buku seperti berikut:
- Bab 1:
Latar Belakang Masalah
- Bab 2:
Mengapa Topik Ini Penting?
- Bab 3:
Temuan Kunci dari Lapangan
- Bab 4:
Dampak dan Implikasinya
- Bab 5:
Refleksi dan Jalan ke Depan
Gunakan judul bab yang menarik, bukan sekadar label seperti
"Bab II: Tinjauan Pustaka".
6. Tambahkan Ilustrasi, Grafis,
atau Tabel
Agar buku Anda tidak hanya verbal tetapi juga visual, tambahkan:
- Grafik
atau diagram hasil penelitian.
- Ilustrasi
atau foto lapangan.
- Tabel yang
menyederhanakan informasi penting.
Ilustrasi visual dapat membantu pembaca memahami data kompleks dan
membuat buku lebih menarik secara estetika.
7. Lakukan Revisi dan Pengeditan
Berkali-kali
Revisi tidak berhenti pada penyesuaian konten. Anda juga perlu melakukan
editing bahasa dan struktur untuk memastikan:
- Kejelasan
bahasa dan konsistensi istilah.
- Kesesuaian
gaya antar bab.
- Bebas dari
kesalahan ketik dan tata bahasa.
Gunakan bantuan aplikasi seperti Grammarly, Typely, atau Hemingway
Editor, dan mintalah rekan sejawat untuk menjadi editor independen
yang menilai naskah Anda dari sudut pandang pembaca.
8. Perbarui Daftar Pustaka
Daftar pustaka dalam tesis sering kali tidak mengikuti gaya penulisan buku.
Maka dari itu:
- Periksa
kembali relevansi sumber pustaka.
- Tambahkan
referensi baru jika diperlukan.
- Gunakan
gaya sitasi yang umum digunakan dalam penerbitan buku (APA, MLA, Chicago,
dll).
- Hindari
mencantumkan pustaka yang tidak dirujuk dalam isi buku.
Daftar pustaka yang rapi dan relevan akan menambah kredibilitas buku
Anda.
9. Desain dan Tata Letak yang
Profesional
Desain buku memegang peran penting dalam pengalaman membaca. Pertimbangkan
hal-hal berikut:
- Jenis
huruf dan ukuran font yang nyaman (11–12 pt).
- Jarak
spasi dan margin yang seimbang.
- Cover buku
yang menarik dan representatif.
- Penomoran
halaman, header, dan subjudul yang konsisten.
Gunakan bantuan desainer grafis atau template desain buku dari platform
seperti Canva, Adobe InDesign, atau Microsoft Publisher.
10. Hak Cipta dan Pilihan
Penerbitan
Sebelum menerbitkan buku, perhatikan hal-hal berikut:
- Ajukan
ISBN melalui Perpusnas RI untuk buku Anda.
- Daftarkan hak
cipta melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
- Pilih
metode penerbitan:
- Self-publishing, melalui
platform seperti Penerbit Deepublish, Indie Book Corner, atau Bitread.
- Penerbit
mayor, jika ingin menyasar pasar yang lebih luas.
- Penerbit
kampus untuk edisi buku ilmiah atau monograf.
11. Uji Coba dan Minta Umpan
Balik
Sebelum dicetak massal, lakukan uji coba terhadap naskah buku Anda:
- Kirim ke rekan
akademik, pembimbing, atau alumni.
- Mintalah
mereka memberikan kritik, saran, atau koreksi.
- Perhatikan
tanggapan dari pembaca non-akademik, agar Anda tahu apakah bahasa dan isi
sudah cukup inklusif.
Umpan balik ini akan menyempurnakan kualitas akhir buku.
12. Penerbitan dan Distribusi
Setelah siap, pilih jalur distribusi buku Anda:
- Cetak
fisik untuk didistribusikan ke toko buku atau kampus.
- E-book untuk
dijual di platform digital seperti Google Play Books, Amazon Kindle, atau
Gramedia Digital.
- Distribusi
mandiri melalui media sosial, website pribadi, atau komunitas keilmuan.
Jangan lupa juga menyusun strategi promosi melalui media sosial,
webinar, atau kegiatan akademik.
Penutup: Menghidupkan Kembali
Ilmu dalam Bentuk Buku
Mengubah tesis menjadi buku bukan hanya soal mempublikasikan ulang karya
ilmiah Anda. Ini adalah transformasi ilmu menjadi kontribusi nyata yang
bisa menjangkau masyarakat luas. Anda memberikan napas baru pada karya ilmiah
yang sebelumnya hanya terbatas di lingkungan kampus.
Dengan dedikasi, penyesuaian, dan proses kreatif, tesis Anda bisa menjadi
buku referensi penting, bacaan populer, bahkan sumber inspirasi bagi generasi
pembaca selanjutnya.
Jadi, jangan ragu untuk memulai. Jadikan karya Anda tidak hanya selesai,
tapi berumur panjang dan berdampak luas.
Ruang Dosen – Menyuarakan Gagasan, Menguatkan Literasi
Jika Anda memerlukan layanan konversi tesis menjadi buku, desain
cover, layout, atau pengurusan ISBN, Ruang Dosen siap membantu melalui
layanan khusus parafrase konversi. Hubungi admin kami untuk info lebih lanjut!
Komentar
Posting Komentar