Antara Diktat dan Modul:
Memahami Perbedaan Dua Jenis Bahan Ajar dan Mengapresiasi Dosen UNASMAN Lulus
SERDOS 2023
Dunia pendidikan tinggi senantiasa berkembang,
menuntut para dosen untuk selalu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman,
metode pengajaran, serta perangkat ajar yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Dua bentuk bahan ajar yang sering kita dengar dalam perkuliahan
adalah diktat
dan modul.
Meskipun sama-sama menjadi sarana pendukung proses belajar-mengajar, ternyata
kedua istilah ini merujuk pada pendekatan yang sangat berbeda.
Di samping itu, dosen sebagai aktor utama dalam
pendidikan tinggi juga dituntut untuk terus meningkatkan profesionalisme dan
kompetensinya. Salah satu jalur formal untuk pengakuan atas kompetensi dosen
adalah melalui program Sertifikasi
Dosen (SERDOS). Kabar menggembirakan datang dari Universitas Al Asyariah Mandar (UNASMAN)
yang mengumumkan kelulusan 5
orang dosennya dalam Sertifikasi
Dosen Gelombang II Tahun 2023.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh perbedaan diktat dan modul sebagai bahan
ajar, dan sekaligus memberikan
apresiasi kepada para dosen UNASMAN yang telah mencapai tonggak
penting dalam perjalanan profesional mereka.
Bagian I: Apa Itu Diktat dan Modul? Apa Bedanya?
1. Diktat: Ringkasan Kuliah
dalam Bentuk Teks
Diktat
adalah bahan ajar tertulis yang biasanya berupa ringkasan materi kuliah. Diktat
umumnya disusun oleh dosen untuk membantu mahasiswa memahami pokok-pokok materi
yang telah atau akan dibahas di kelas. Diktat biasanya bersifat pasif, artinya
hanya menyajikan informasi dalam bentuk teks tanpa menyertakan latihan,
aktivitas, atau interaksi.
Ciri-Ciri Diktat:
·
Berupa teks naratif atau
deskriptif tanpa struktur pembelajaran eksplisit.
·
Tidak dilengkapi dengan tujuan pembelajaran, evaluasi, atau tugas mandiri.
·
Hanya memuat penjelasan konsep dan teori
tanpa mendorong keterlibatan aktif mahasiswa.
·
Seringkali dijadikan sumber utama mahasiswa
untuk memahami isi kuliah.
·
Biasanya bersifat satu arah, dari dosen ke
mahasiswa.
Kelebihan Diktat:
·
Mudah dan cepat disusun
oleh dosen.
·
Memberikan rangkuman materi yang
ringkas.
·
Cocok untuk digunakan dalam
mata kuliah yang sifatnya teoritis dan padat.
Kelemahan Diktat:
·
Tidak interaktif.
·
Tidak mendorong pembelajaran aktif dan mandiri.
·
Kurang cocok dalam
pembelajaran berbasis kompetensi atau pendekatan student-centered learning.
2. Modul: Bahan Ajar Interaktif dan Terstruktur
Modul
adalah bahan ajar yang dirancang secara sistematis, lengkap, dan interaktif.
Modul biasanya mencakup tujuan
pembelajaran, materi
ajar, aktivitas
belajar, latihan,
dan evaluasi akhir.
Modul sangat cocok digunakan dalam pembelajaran mandiri atau blended learning.
Ciri-Ciri Modul:
·
Menyertakan capaian pembelajaran,
langkah-langkah belajar, dan evaluasi.
·
Disusun untuk mendorong kemandirian dan keaktifan mahasiswa.
·
Bisa dalam bentuk cetak
maupun digital, bahkan interaktif dengan multimedia.
·
Sering digunakan dalam
pembelajaran berbasis proyek, studi kasus, atau diskusi reflektif.
·
Dirancang agar mahasiswa
dapat belajar secara bertahap
dan mandiri.
Kelebihan Modul:
·
Mendorong pembelajaran
aktif.
·
Cocok untuk pembelajaran berbasis kompetensi.
·
Membantu mahasiswa belajar
sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing.
·
Meningkatkan kualitas
pengalaman belajar.
Kekurangan Modul:
·
Memerlukan waktu lebih lama
dalam penyusunan.
·
Dosen perlu memahami
strategi pembelajaran aktif dan desain instruksional.
Tabel Perbandingan Diktat dan Modul
|
Aspek |
Diktat |
Modul |
|
Bentuk |
Teks naratif |
Teks + aktivitas + evaluasi |
|
Interaktivitas |
Rendah (pasif) |
Tinggi (aktif) |
|
Struktur |
Tidak terstruktur |
Terstruktur |
|
Tujuan |
Memberi ringkasan materi |
Membimbing pembelajaran mandiri |
|
Evaluasi |
Tidak tersedia |
Ada (latihan, refleksi, tes) |
|
Fleksibilitas |
Terbatas |
Tinggi (online/offline) |
Mana yang Harus Dipilih
Dosen?
Tidak ada jawaban mutlak. Pemilihan antara
diktat atau modul bergantung pada:
·
Kebutuhan pembelajaran,
·
Konteks mata kuliah,
·
Gaya belajar mahasiswa,
dan
·
Kemampuan dosen dalam mengembangkan bahan
ajar.
Namun, dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar dan
pembelajaran berbasis kompetensi, modul menjadi pilihan yang
lebih relevan dan sesuai dengan paradigma pendidikan masa kini.
Bagian II: Selamat! 5 Dosen UNASMAN Lulus Sertifikasi Dosen Gelombang II
Tahun 2023
Pada tanggal 1 November 2023,
Direktorat Sumber Daya Pendidikan Tinggi secara resmi mengumumkan hasil Sertifikasi Dosen (SERDOS) Gelombang II.
Kabar baik datang dari Universitas Al Asyariah Mandar (UNASMAN), yang mencatat 5 orang dosen dari berbagai disiplin ilmu
dinyatakan lulus dengan hasil
memuaskan.
Tujuan Sertifikasi Dosen
Sertifikasi Dosen bertujuan untuk:
·
Menjamin kompetensi profesional
dosen,
·
Meningkatkan kualitas pengajaran,
·
Memberikan pengakuan resmi
atas keahlian dosen dalam mendidik,
meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat,
·
Meningkatkan daya saing pendidikan tinggi Indonesia.
Proses Sertifikasi yang
Ketat
Para peserta menjalani proses yang ketat dan
menyeluruh, mulai dari:
·
Pemenuhan portofolio akademik
(pendidikan, pelatihan, karya ilmiah),
·
Uji kompetensi berbasis
kinerja dan kepribadian dosen,
·
Penilaian persepsional
oleh mahasiswa, teman sejawat, atasan, dan diri sendiri melalui sistem SISTER (Sistem Informasi Sumber Daya
Terintegrasi),
·
Evaluasi oleh panel ahli dari berbagai
perguruan tinggi.
Apresiasi dari Pimpinan
Dekan dan pejabat perguruan tinggi UNASMAN
menyampaikan rasa bangga atas pencapaian ini. Beliau menegaskan bahwa kelulusan
ini adalah hasil kerja keras, dedikasi, dan komitmen para dosen dalam
meningkatkan kualitas pengajaran dan kontribusi terhadap pendidikan tinggi di
Sulawesi Barat.
“Kelulusan ini tidak hanya menjadi prestasi
pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan institusi. Ini adalah bagian dari upaya
UNASMAN membangun SDM dosen yang profesional, berintegritas, dan kompeten,”
ujar salah satu pejabat UNASMAN.
Dampak Positif bagi
Pendidikan Tinggi
Lulusan program SERDOS memiliki hak untuk:
·
Menggunakan tunjangan profesi dosen,
·
Mengajar dengan status dosen profesional,
·
Memperoleh kepercayaan
lebih dalam kepemimpinan akademik,
·
Memberikan kontribusi ilmiah dan
menjadi teladan profesionalisme
di lingkungan kampus.
Dengan kelulusan ini, diharapkan para dosen
tersebut mampu:
·
Meningkatkan mutu proses pembelajaran,
·
Mendukung akreditasi program studi dan
institusi,
·
Menjadi motor penggerak inovasi
pendidikan di Sulawesi Barat dan nasional.
Cara Cek Hasil SERDOS Anda
Bagi dosen yang mengikuti gelombang ini dan
ingin mengetahui hasil kelulusan:
1.
Silakan login ke akun SISTER Dosen
masing-masing.
2.
Buka menu Layanan Sertifikasi Dosen (SERDOS).
3.
Sistem akan mengarahkan Anda ke
bagian survei persepsional.
4.
Setelah semua survei diisi, hasil
kelulusan akan muncul di dashboard.
Penutup
Dalam dunia pendidikan tinggi, kemampuan dosen
dalam menyusun dan mengembangkan bahan
ajar yang sesuai sangatlah penting. Pemahaman mengenai
perbedaan diktat dan modul
dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Di sisi
lain, Sertifikasi Dosen
menjadi pengakuan resmi terhadap profesionalisme dan kompetensi dosen dalam
menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kami, tim Ruang Dosen, mengucapkan selamat dan sukses kepada
para dosen UNASMAN yang telah lulus Sertifikasi Dosen Gelombang II Tahun 2023.
Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus berkarya dan
memberikan kontribusi terbaik bagi dunia pendidikan.
Ruang
Dosen: Tempat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inspirasi
bagi para pendidik dan akademisi Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar