Entri yang Diunggulkan

Pahami Bedanya: Artikel Ilmiah, Prosiding, dan Buku Ajar dalam Dunia Akademik

Pahami Bedanya: Artikel Ilmiah, Prosiding, dan Buku Ajar dalam Dunia Akademik Dalam dunia akademik, istilah seperti artikel ilmiah, prosiding, dan buku ajar sering terdengar berseliweran di antara para dosen, mahasiswa, dan peneliti. Tapi jujur saja, nggak semua orang langsung paham bedanya. Banyak yang masih bingung: “Ini naskah saya masuknya ke kategori artikel ilmiah atau buku ajar ya?” atau “Kalau saya ikut seminar dan makalah saya dimuat di prosiding, apakah itu dihitung publikasi ilmiah juga?” Kalau kamu salah satu yang masih bingung, tenang saja. Di artikel ini, kita bakal bahas perbedaan ketiga jenis karya akademik itu dengan gaya bahasa yang ringan tapi tetap ilmiah. Kita akan bedah satu per satu: mulai dari definisi, ciri-ciri, tujuan, cara penulisan, hingga contoh nyata penggunaannya.   1. Artikel Ilmiah: Karya Singkat yang Padat Ilmu Apa Itu Artikel Ilmiah? Artikel ilmiah adalah tulisan pendek (biasanya 5–15 halaman) yang memuat hasil pemikiran, penelitian,...

Strategi Penyusunan Dokumen Pernyataan Diri Dosen dalam Unjuk Kerja Tridharma Perguruan Tinggi (PDD-UKTPT)


 Strategi Penyusunan Dokumen Pernyataan Diri Dosen dalam Unjuk Kerja Tridharma Perguruan Tinggi (PDD-UKTPT)

Pengantar

Sertifikasi dosen (serdos) merupakan bagian penting dalam pembinaan karier akademik seorang pendidik di perguruan tinggi. Salah satu komponen penting dalam proses sertifikasi dosen tahun 2025 adalah penyusunan Pernyataan Diri Dosen dalam Unjuk Kerja Tridharma Perguruan Tinggi (PDD-UKTPT). Dokumen ini tidak hanya menjadi syarat administratif, tetapi juga mencerminkan komitmen dan rekam jejak seorang dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi.

PDD-UKTPT mencakup tiga unsur utama, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen Yang Disertifikasi (DYS) perlu merinci kontribusi utamanya di antara ketiga unsur tersebut, disertai bukti-bukti digital yang bisa diverifikasi.

Melalui artikel ini, penulis membagikan strategi menyusun dokumen PDD-UKTPT yang efektif, sesuai dengan panduan dan semangat "Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM)".

 

1. Memahami Hakikat dan Fungsi PDD-UKTPT

PDD-UKTPT bukan sekadar rangkuman kegiatan tridharma, tetapi narasi reflektif yang menunjukkan bagaimana dosen mengembangkan dirinya sebagai pendidik profesional.

Dalam sistem SISTER (Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi), PDD-UKTPT menjadi alat ukur untuk menilai komitmen, konsistensi, dan kontribusi dosen terhadap tridharma. Oleh karena itu, dokumen ini harus disusun secara sistematis, jujur, dan berbasis bukti.

 

2. Menentukan Mission Statement 

Langkah awal dalam menyusun PDD-UKTPT adalah merumuskan mission statement, yakni pernyataan yang menunjukkan pilihan fokus tridharma yang paling dikembangkan.

Misalnya:

  • Jika dosen lebih aktif meneliti dan mempublikasikan karya ilmiah, maka penelitian bisa dijadikan sebagai pusat kontribusi.
  • Jika dosen terlibat dalam pengabdian masyarakat berbasis riset, maka pengabdian bisa menjadi unggulan.

Dalam sistem SISTER, mission statement wajib mencerminkan semangat MBKM serta passion dan kompetensi dosen. Perlu diingat, bobot minimum untuk tiap unsur tridharma adalah 10%, dan total harus 100%.

Contoh:

  • Pengajaran: 30%
  • Penelitian: 50%
  • Pengabdian: 20%

 

3. Strategi Penyusunan Dokumen Tiap Unsur

a. Unsur Pengajaran

Penilaian unsur pengajaran meliputi:

  • Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
  • Video pembelajaran
  • Tautan bahan ajar online
  • Kegiatan inovatif dalam pembelajaran

Tips Penulisan:

  • Sajikan narasi tentang metode pembelajaran, pendekatan yang digunakan, serta integrasi MBKM.
  • Sertakan link publik (Google Drive, YouTube, OER, dsb.) yang bisa diakses tanpa izin login. Pastikan tautan bisa dibuka dan video bisa diputar.
  • Hindari plagiasi, tuliskan pengalaman nyata.

Contoh kalimat narasi:

“Saya menerapkan metode flipped classroom untuk mata kuliah Psikolinguistik, dengan menyediakan video pengantar konsep melalui YouTube sebelum sesi tatap muka…”

b. Unsur Penelitian

Penelitian menjadi unsur penting, terutama jika DYS memiliki rekam jejak dalam hibah, publikasi jurnal, atau buku ajar.

Strategi penulisan:

  • Tulis dengan struktur: latar belakang, fokus penelitian, hasil, dan dampak.
  • Panjang narasi antara 250 – 300 kata.
  • Lampirkan link publikasi (SINTA, jurnal OJS, Google Scholar, atau e-book).
  • Jika ada hibah, sebutkan nama program dan tahun.

Contoh:

“Penelitian saya yang berjudul ‘Pengaruh Media Visual dalam Pembelajaran Bahasa’ memperoleh hibah Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi tahun 2023. Hasilnya telah dipublikasikan pada Jurnal ABC terakreditasi SINTA 2...”

c. Unsur Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)

Unsur ini menunjukkan kontribusi dosen dalam menyebarluaskan ilmu kepada masyarakat luas.

Tips:

  • Fokus pada kegiatan berbasis hasil riset atau berbasis masalah nyata di masyarakat.
  • Sertakan bukti seperti dokumentasi kegiatan, laporan, atau publikasi media.
  • Cantumkan link yang bisa diakses publik (bukan folder privat atau yang meminta izin).

Contoh:

“Pada tahun 2024, saya melaksanakan pelatihan penyusunan modul ajar bagi guru SMP di Kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan ini berbasis hasil penelitian saya tentang pendekatan pembelajaran kontekstual…”

 

4. Syarat Teknis: Wajib Diperhatikan!

Berdasarkan himbauan resmi dari sistem SISTER (seperti pada tangkapan layar), berikut ketentuan teknis penting:

  • PDD-UKTPT harus sesuai CV.
  • Jangan melakukan plagiarisme.
  • Link pengajaran wajib bersifat publik dan bisa diputar.
  • Link RPS harus berupa open access (tanpa perlu permintaan akses).
  • Minimal 250 kata, maksimal 300 kata untuk bagian penelitian dan pengabdian.

Gunakan platform terbuka seperti:

  • Google Drive (pastikan akses dibuka untuk siapa saja dengan link)
  • YouTube (video pembelajaran)
  • Repositori institusi (jika tersedia)

 

5. Evaluasi dan Penyuntingan

Setelah semua unsur ditulis:

  • Baca ulang untuk memastikan kesesuaian antara narasi dan bukti/link.
  • Gunakan tools seperti Turnitin atau Grammarly untuk menghindari plagiasi dan kesalahan tata bahasa.
  • Mintalah rekan sejawat untuk membaca dan memberi umpan balik.

 

6. Refleksi: PDD-UKTPT sebagai Cermin Profesionalisme

Lebih dari sekadar dokumen administratif, PDD-UKTPT adalah cermin profesionalisme dosen. Melalui narasi yang jujur, terstruktur, dan berdampak, dosen dapat menunjukkan komitmen terhadap pengembangan ilmu, pendidikan, dan masyarakat.

Penyusunan PDD-UKTPT juga menjadi momentum reflektif: Apa yang telah saya lakukan? Apa yang ingin saya kembangkan ke depan?

 

Penutup

Penyusunan PDD-UKTPT adalah bagian penting dari proses sertifikasi dosen yang menuntut integritas, keterbukaan, dan dedikasi. Dengan strategi yang tepat, narasi yang kuat, dan bukti yang sahih, dosen tidak hanya akan lolos serdos, tetapi juga semakin berkembang sebagai pendidik profesional yang memberi manfaat luas bagi institusi dan masyarakat.

Mari kita siapkan PDD-UKTPT dengan sebaik mungkin. Bukan sekadar untuk memenuhi syarat, tetapi untuk menegaskan eksistensi kita sebagai dosen yang berkarya nyata dalam tridharma perguruan tinggi.

 

Komentar