Entri yang Diunggulkan

Pahami Bedanya: Artikel Ilmiah, Prosiding, dan Buku Ajar dalam Dunia Akademik

Pahami Bedanya: Artikel Ilmiah, Prosiding, dan Buku Ajar dalam Dunia Akademik Dalam dunia akademik, istilah seperti artikel ilmiah, prosiding, dan buku ajar sering terdengar berseliweran di antara para dosen, mahasiswa, dan peneliti. Tapi jujur saja, nggak semua orang langsung paham bedanya. Banyak yang masih bingung: “Ini naskah saya masuknya ke kategori artikel ilmiah atau buku ajar ya?” atau “Kalau saya ikut seminar dan makalah saya dimuat di prosiding, apakah itu dihitung publikasi ilmiah juga?” Kalau kamu salah satu yang masih bingung, tenang saja. Di artikel ini, kita bakal bahas perbedaan ketiga jenis karya akademik itu dengan gaya bahasa yang ringan tapi tetap ilmiah. Kita akan bedah satu per satu: mulai dari definisi, ciri-ciri, tujuan, cara penulisan, hingga contoh nyata penggunaannya.   1. Artikel Ilmiah: Karya Singkat yang Padat Ilmu Apa Itu Artikel Ilmiah? Artikel ilmiah adalah tulisan pendek (biasanya 5–15 halaman) yang memuat hasil pemikiran, penelitian,...

Baru Jadi Dosen? Ini Cara Membuat dan Mengelola Akun Google Scholar

Panduan Lengkap Google Scholar untuk Dosen Pemula

ISI :

  • Cara membuat akun Google Scholar
  • Tips mengelola profil dan afiliasi
  • Cara menambahkan artikel secara manual dan otomatis
  • Menjelaskan manfaat memiliki profil yang terverifikasi

 “Baru Jadi Dosen? Ini Cara Membuat dan Mengelola Akun Google Scholar”

Google Scholar telah menjadi salah satu platform yang paling penting bagi dosen, peneliti, dan akademisi dalam mengelola dan mempublikasikan karya ilmiah secara daring. Di era digital ini, memiliki profil Google Scholar yang lengkap dan profesional tidak hanya mencerminkan reputasi akademik seseorang, tetapi juga mempermudah proses evaluasi kinerja dosen, kenaikan jabatan fungsional, hingga akses terhadap peluang kolaborasi riset nasional maupun internasional.

Bagi dosen pemula, mungkin masih ada kebingungan tentang bagaimana cara membuat, mengelola, dan memanfaatkan Google Scholar secara optimal. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap yang praktis dan mudah dipahami.

 


Apa Itu Google Scholar?

Google Scholar adalah mesin pencari khusus dari Google yang digunakan untuk menelusuri literatur ilmiah, seperti artikel jurnal, tesis, buku, laporan konferensi, dan publikasi akademik lainnya. Selain itu, Google Scholar juga menyediakan fitur pembuatan profil akademik pribadi yang menampilkan daftar publikasi dan metrik kutipan (citation metrics) seperti h-index dan i10-index.

 

1. Cara Membuat Akun Google Scholar

Langkah pertama tentu adalah membuat akun Google Scholar. Berikut langkah-langkahnya:

a. Siapkan Akun Google (Gmail)

Karena Google Scholar terintegrasi dengan akun Google, Anda harus memiliki akun Gmail terlebih dahulu. Disarankan untuk menggunakan akun email institusi agar terlihat profesional.

b. Masuk ke Google Scholar

Buka laman  https://scholar.google.com  dan klik tautan "My profile" di bagian kanan atas. Anda akan diminta untuk login menggunakan akun Gmail Anda.



c. Isi Data Diri

Isi data seperti:

·         Nama lengkap

·         Afiliasi institusi (misalnya: Universitas Al Asyariah Mandar )

·         Email institusi (.ac.id) untuk verifikasi

·         Bidang keahlian (gunakan kata kunci yang relevan)

·         URL laman institusi (jika ada)

d. Tambahkan Foto Profil

Pilih foto profesional yang mencerminkan kredibilitas Anda sebagai dosen.

 

2. Mengelola Profil dan Afiliasi

Setelah akun dibuat, Anda perlu melakukan pengelolaan agar profil terlihat profesional dan kredibel.

a. Verifikasi Email Institusi

Verifikasi email institusi penting agar profil Anda muncul sebagai "terverifikasi" dan lebih terpercaya. Masukkan email institusi Anda di pengaturan dan klik link verifikasi yang dikirim ke email Anda.

b. Pastikan Nama dan Afiliasi Sesuai

Gunakan nama akademik yang konsisten di semua publikasi. Pastikan afiliasi tertulis lengkap dan benar, termasuk fakultas dan institusi.

c. Gunakan Kata Kunci yang Tepat

Pilih 3-5 kata kunci yang menggambarkan bidang penelitian Anda, seperti: "linguistik terapan", "pendidikan dasar", "ekonomi mikro", dll. Kata kunci ini memudahkan orang lain menemukan profil Anda.

 

3. Menambahkan Artikel ke Google Scholar

Google Scholar biasanya akan menambahkan artikel Anda secara otomatis jika sudah dipublikasikan di jurnal online yang terindeks. Namun, Anda juga dapat menambahkan secara manual.

a. Penambahan Otomatis

Setelah membuat profil, Google Scholar akan menyarankan daftar publikasi yang mungkin milik Anda. Anda bisa memilih mana yang ingin ditambahkan.

Tips: Periksa secara berkala artikel yang ditambahkan Google Scholar secara otomatis. Kadang bisa ada artikel yang salah atribusi (bukan milik Anda).

b. Penambahan Manual

Jika artikel Anda belum muncul, ikuti langkah berikut:

1.      Masuk ke akun Google Scholar Anda

2.      Klik tanda "+" lalu pilih "Add article manually"

3.      Isi informasi lengkap seperti judul, penulis, jurnal, tahun, volume, halaman, dan URL jika ada

4.      Klik "Save"

Gunakan format yang rapi dan sesuai dengan publikasi aslinya untuk memudahkan pengindeksan.

c. Mengedit dan Menghapus Artikel

Jika ada kesalahan atau duplikasi:

·         Klik ikon pensil untuk mengedit

·         Klik "Merge" untuk menggabungkan artikel duplikat

·         Klik "Delete" untuk menghapus yang tidak relevan

 

4. Manfaat Memiliki Profil Google Scholar yang Terverifikasi

a. Meningkatkan Kredibilitas Akademik

Profil yang lengkap dan terverifikasi menunjukkan eksistensi dan kontribusi Anda dalam dunia akademik, baik di dalam maupun luar negeri.

b. Memudahkan Pelaporan Kinerja

Data di Google Scholar dapat digunakan sebagai rujukan cepat saat menyusun laporan BKD, LKD, SISTER, atau PAK.

c. Memperluas Jejaring Ilmiah

Peneliti lain dapat menemukan Anda dan membaca karya-karya Anda dengan mudah. Ini membuka peluang kolaborasi riset dan publikasi bersama.

d. Akses Metrik Akademik

Anda dapat melihat:

·         Jumlah total kutipan

·         H-index: mencerminkan produktivitas dan pengaruh Anda

·         i10-index: jumlah artikel yang dikutip minimal 10 kali

Data ini sering dijadikan pertimbangan dalam evaluasi akademik atau seleksi hibah.

e. Memudahkan Mahasiswa Mengakses Karya Dosen

Profil yang aktif memudahkan mahasiswa mencari referensi dan memahami topik yang dikuasai dosennya.

 

Tips Tambahan

·         Perbarui secara berkala: Periksa profil Anda setiap beberapa bulan untuk memastikan semua data terbaru sudah masuk.

·         Gunakan nama yang konsisten: Hindari menggunakan variasi nama yang membingungkan, misalnya kadang "Ahmad R. Yani" dan kadang "A.R. Yani".

·         Integrasi dengan ORCID dan SINTA: Pastikan profil Anda selaras dengan database lain seperti ORCID, SINTA, dan Scopus.

 

Penutup

Google Scholar bukan sekadar mesin pencari, tapi juga etalase digital yang menampilkan rekam jejak akademik Anda. Bagi dosen pemula, membangun profil Google Scholar adalah langkah awal yang strategis untuk menunjukkan kompetensi, membangun jejaring, dan mempermudah pengelolaan portofolio ilmiah.

Jangan ragu untuk mulai sekarang. Buat akun Anda, isi data dengan cermat, kelola secara rutin, dan biarkan karya ilmiah Anda menjangkau lebih banyak pembaca di seluruh dunia.

"Ilmu tanpa publikasi seperti harta karun yang terkubur. Google Scholar adalah salah satu cara menggali dan membagikannya."

Komentar