Menyusun Daftar Pustaka dengan Mendeley dan Zotero: Cara Praktis Biar Gak Pusing di Akhir
Siapa yang suka nulis artikel atau skripsi tapi
baru nyusun daftar pustaka pas detik-detik terakhir? Kalau kamu salah satunya,
kita sepemikiran. Daftar pustaka, meski kelihatan remeh, sering jadi penyebab
stres menjelang deadline. Salah satu baris, lupa format, titik koma yang
keliru, atau urutan nama yang kacau bisa bikin kita dihukum dosen atau reviewer
jurnal.
Untungnya, sekarang kita hidup di zaman
digital, dan ada dua “penyelamat” utama dalam dunia akademik: Mendeley dan Zotero. Kedua software ini bisa membantu menyusun
referensi secara otomatis, konsisten, dan rapi hanya dengan beberapa klik. Tapi
tentu saja, kita tetap perlu tahu cara gunainnya dengan benar. Artikel ini
bakal ngajak kamu kenalan dan membandingkan Mendeley dan Zotero, sambil kasih
tips penggunaan biar kamu bisa fokus nulis tanpa ribet mikirin daftar pustaka.
Kenapa Daftar Pustaka Itu Penting Banget?
Sebelum kita nyemplung ke teknis, mari kita
bahas dulu: kenapa sih daftar pustaka itu penting?
1.
Menghindari
Plagiarisme
Dalam dunia akademik, mengutip itu wajib. Kalau kamu ambil ide, data, atau
kutipan dari orang lain dan gak nyantumin sumbernya, itu udah masuk
plagiarisme—sebuah dosa besar dalam dunia penelitian (Pecorari, 2013).
2.
Menunjukkan
Kualitas Tulisan
Artikel dengan daftar pustaka yang kuat biasanya lebih kredibel. Referensi dari
jurnal bereputasi menunjukkan bahwa tulisanmu punya dasar ilmiah yang kuat.
3.
Membantu Pembaca
Dengan mencantumkan sumber, pembaca bisa lacak bacaan lanjutannya kalau mereka
pengin tahu lebih banyak.
Tapi... masalah muncul ketika kita harus nulis
daftar pustaka dengan gaya tertentu: APA, MLA, Chicago, IEEE, dan lain-lain.
Formatnya beda-beda. Dan di sinilah Mendeley dan Zotero jadi penyelamat.
Kenalan Dulu: Mendeley dan Zotero Itu Apa?
Mendeley
Mendeley dikembangkan oleh Elsevier. Software
ini gak cuma manajemen referensi, tapi juga punya fitur research network. Kamu bisa simpan, anotasi, dan
sinkronisasi file PDF, serta berkolaborasi dengan peneliti lain.
Zotero
Zotero adalah software open source yang
dikembangkan oleh Center for History and New Media di George Mason University.
Dibanding Mendeley, Zotero lebih ringan dan fleksibel, dan sangat dicintai oleh
komunitas open-source karena gratis dan bebas iklan.
Cara Install dan Menggunakan Mendeley
1.
Unduh dan Instal
Kamu bisa download dari www.mendeley.com.
Pilih versi untuk Windows, Mac, atau Linux. Setelah itu, instal seperti biasa.
2. Buat
Akun
Bikin akun Mendeley. Ini penting buat
sinkronisasi cloud dan backup file.
3.
Tambah Referensi
Ada beberapa cara:
·
Drag and
drop file PDF, nanti Mendeley otomatis ambil metadata.
·
Gunakan tombol “Add Entry Manually” kalau
referensinya tidak punya file.
·
Tambahkan via DOI atau ISBN. Cukup ketikkan
nomornya, dan metadata akan diambil secara otomatis.
4.
Gunakan Plugin Word
Instal Mendeley Word Plugin lewat menu
“Tools”. Setelah itu, kamu bisa masukkan kutipan langsung dari Word dengan klik
tombol “Insert Citation”.
5.
Pilih Gaya Kutipan
Mendeley mendukung berbagai style: APA, MLA,
Chicago, Harvard, dll. Kamu bisa ganti di bagian “Citation Style”.
Cara Install dan Menggunakan Zotero
1.
Unduh dari Situs Resmi
Download dari www.zotero.org. Instal
aplikasinya dan browser connector (khusus untuk Chrome, Firefox, atau Safari).
2. Buat
Akun Zotero
Akun ini berguna untuk sinkronisasi dan
backup.
3.
Tambah Referensi
Zotero juga punya beberapa metode:
·
Browser
connector: lagi browsing jurnal? Klik ikon di browser, dan Zotero
langsung simpan metadata dan file PDF-nya.
·
Manual
entry, DOI, ISBN, atau import file BibTeX/RIS.
4.
Integrasi dengan Word atau LibreOffice
Plugin-nya akan terinstal otomatis (atau bisa
diaktifkan lewat pengaturan), dan kamu bisa langsung memasukkan sitasi dari
Word.
5.
Pilih Style Sitasi
Zotero mendukung ribuan style. Bisa cari
berdasarkan nama atau bidang. Misalnya, untuk pendidikan bisa pilih APA 7th
Edition.
Perbandingan Singkat: Mendeley vs Zotero
Fitur |
Mendeley |
Zotero |
Kembangkan oleh |
Elsevier |
George Mason University |
Open-source |
Tidak |
Ya |
Penyimpanan Gratis |
2GB (bisa upgrade berbayar) |
300MB (bisa upgrade via donasi) |
Kolaborasi |
Ya
(grup) |
Ya
(grup, lebih fleksibel) |
PDF Annotation |
Ya |
Ya |
Word Plugin |
Ya |
Ya |
Browser Integration |
Cukup baik |
Sangat baik |
Gaya Kutipan |
Banyak |
Sangat
banyak (CSL style) |
Tips Praktis Menggunakan Keduanya
1.
Selalu Cek
Metadata
Baik Mendeley maupun Zotero kadang keliru membaca informasi dari PDF. Jadi
setelah impor, periksa lagi judul, nama penulis, tahun, dan nama jurnal.
2.
Buat
Folder/Collection
Kelompokkan referensimu berdasarkan topik atau proyek. Ini sangat membantu saat
kamu punya banyak literatur.
3.
Gunakan Tagging
Fitur tag bisa membantu kamu cari literatur berdasarkan kata kunci.
4.
Sinkronisasi
Online
Aktifkan sync agar file dan referensi aman walau laptop rusak atau hilang.
5.
Gunakan Bersama
Google Scholar
Google Scholar punya fitur export ke Mendeley dan Zotero. Klik tanda kutip
(”Cite”), lalu klik “Import to Mendeley” atau download file BibTeX dan masukkan
ke Zotero.
Menulis Daftar Pustaka Otomatis di Word
Setelah kamu masukkan semua referensi, menulis
daftar pustaka di Word tinggal klik:
·
Di Mendeley: klik Insert Bibliography.
·
Di Zotero: klik Add/Edit Bibliography.
Voila! Daftar pustaka langsung muncul dan bisa
diganti-ganti formatnya tanpa perlu copy-paste ulang. Kalau kamu ganti gaya
kutipan dari APA ke MLA, tinggal klik ulang dan semua akan berubah otomatis.
Hemat waktu dan energi banget, kan?
Kapan Pakai Mendeley, Kapan Pakai Zotero?
·
Kalau kamu
suka terhubung dengan jaringan akademik dan pakai jurnal dari Elsevier,
Mendeley bisa jadi pilihan utama.
·
Kalau kamu
suka fleksibilitas, privasi, dan open-source, atau pakai banyak browser dan
referensi dari berbagai publisher, Zotero lebih cocok.
Bahkan, beberapa peneliti pakai dua-duanya sekaligus. Zotero untuk ambil
referensi cepat dari browser, Mendeley untuk manajemen koleksi dan anotasi PDF.
Kesimpulan: Gak Ada Alasan Gak Rapi Lagi
Menulis daftar pustaka gak perlu jadi momok.
Dengan Mendeley dan Zotero, kamu bisa atur referensi secara efisien, otomatis,
dan minim stres. Kuncinya adalah konsistensi sejak awal. Jangan tunggu sampai
tulisan selesai baru pikirin referensi.
Coba salah satu (atau keduanya), pelajari
perlahan, dan kamu akan merasakan betapa menulis akademik itu bisa lebih
ringan. Ingat, akademik itu bukan hanya soal ide dan konten, tapi juga soal
kerapian dan keakuratan. Dan daftar pustaka adalah bagian penting dari
kredibilitas tulisanmu.
Referensi
Pecorari, D. (2013). Academic writing and plagiarism: A linguistic analysis.
Bloomsbury Publishing.
Mendeley. (n.d.). Reference Management Software. Retrieved from https://www.mendeley.com
Zotero. (n.d.). Your personal research assistant. Retrieved from https://www.zotero.org
Komentar
Posting Komentar