Entri yang Diunggulkan

Menyusun Daftar Pustaka dengan Mendeley dan Zotero: Cara Praktis Biar Gak Pusing di Akhir

Menyusun Daftar Pustaka dengan Mendeley dan Zotero: Cara Praktis Biar Gak Pusing di Akhir Siapa yang suka nulis artikel atau skripsi tapi baru nyusun daftar pustaka pas detik-detik terakhir? Kalau kamu salah satunya, kita sepemikiran. Daftar pustaka, meski kelihatan remeh, sering jadi penyebab stres menjelang deadline. Salah satu baris, lupa format, titik koma yang keliru, atau urutan nama yang kacau bisa bikin kita dihukum dosen atau reviewer jurnal. Untungnya, sekarang kita hidup di zaman digital, dan ada dua “penyelamat” utama dalam dunia akademik: Mendeley dan Zotero . Kedua software ini bisa membantu menyusun referensi secara otomatis, konsisten, dan rapi hanya dengan beberapa klik. Tapi tentu saja, kita tetap perlu tahu cara gunainnya dengan benar. Artikel ini bakal ngajak kamu kenalan dan membandingkan Mendeley dan Zotero, sambil kasih tips penggunaan biar kamu bisa fokus nulis tanpa ribet mikirin daftar pustaka.   Kenapa Daftar Pustaka Itu Penting Banget? Sebelum...

Mengenal Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Panduan Santai untuk Mahasiswa dan Dosen

Mengenal Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Panduan Santai untuk Mahasiswa dan Dosen

Pernah gak sih kamu bingung waktu harus milih metode penelitian untuk skripsi, tesis, atau bahkan penelitian dosen? Antara kuantitatif dan kualitatif, keduanya sering bikin mahasiswa galau. Katanya kuantitatif itu “pakai angka-angka, hitung-hitungan, statistik”, sedangkan kualitatif “lebih ke cerita, wawancara, dan makna”. Tapi itu baru permukaan aja, lho. Yuk, kita kulik lebih dalam dengan gaya ngobrol santai tapi tetap akademis dan terarah!

 

Apa Itu Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif?

Secara sederhana, metode penelitian adalah cara kita mencari tahu atau menginvestigasi suatu fenomena. Nah, dua pendekatan utama yang sering digunakan dalam dunia penelitian sosial, pendidikan, dan humaniora adalah kuantitatif dan kualitatif.

Menurut Creswell (2014), pendekatan kuantitatif fokus pada pengumpulan dan analisis data numerik untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Sementara itu, pendekatan kualitatif lebih menekankan pemahaman mendalam tentang makna, pengalaman, dan proses sosial.

Kalau dianalogikan:

·         Kuantitatif itu seperti survei nasional: kamu bisa tahu berapa persen mahasiswa stres menjelang UAS.

·         Kualitatif itu seperti ngobrol dengan lima mahasiswa: kamu bisa tahu kenapa mereka stres menjelang UAS.

 

Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Metode kuantitatif cocok banget buat kamu yang suka berpikir sistematis dan senang mainan data. Ciri khasnya antara lain:

1.      Menggunakan angka dan statistik
Data dikumpulkan lewat kuesioner, tes, atau eksperimen, lalu diolah secara matematis.

2.      Objektif dan terukur
Peneliti menjaga jarak dari responden. Tidak ada intervensi atau interpretasi subjektif.

3.      Populasi dan sampel besar
Semakin banyak datanya, semakin kuat generalisasinya.

4.      Hipotesis
Biasanya diawali dengan dugaan awal (hipotesis) yang ingin diuji kebenarannya.

5.      Instrumen baku
Misalnya, skala likert 1–5 untuk mengukur kepuasan, atau pre-test dan post-test untuk eksperimen.

Menurut Neuman (2014), pendekatan ini sering digunakan dalam ilmu sosial, psikologi, pendidikan, bahkan dalam bidang ekonomi.

Contoh Judul Penelitian Kuantitatif:

·         Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

·         Hubungan antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru

 

Karakteristik Penelitian Kualitatif

Kalau kamu lebih suka ngobrol, mengamati fenomena sosial, atau tertarik pada "mengapa" dan "bagaimana", metode kualitatif bisa jadi pilihan.

1.      Data berupa kata-kata, bukan angka
Wawancara, observasi, dan dokumen jadi sumber utama.

2.      Subjektif dan kontekstual
Peneliti terlibat langsung, bahkan bisa jadi “instrumen utama” dalam penelitian.

3.      Sampel kecil tapi mendalam
Fokus pada makna, bukan jumlah.

4.      Proses fleksibel
Pertanyaan bisa berubah seiring perjalanan penelitian.

5.      Analisis tematik atau naratif
Data dipecah jadi tema, pola, atau cerita.

Denzin dan Lincoln (2011) menyebut pendekatan ini sebagai “upaya memahami dunia dari sudut pandang orang-orang yang mengalaminya secara langsung.”

Contoh Judul Penelitian Kualitatif:

·         Persepsi Mahasiswa terhadap Dosen Killer di Kelas

·         Pengalaman Ibu Tunggal dalam Membesarkan Anak di Masa Pandemi

 

Perbandingan Singkat: Kuantitatif vs Kualitatif

Aspek

Kuantitatif

Kualitatif

Tujuan

Menguji teori, mencari hubungan

Memahami makna dan pengalaman

Data

Angka dan statistik

Kata, teks, narasi

Instrumen

Kuesioner, tes, eksperimen

Wawancara, observasi, dokumen

Analisis

Statistik (SPSS, Excel, AMOS)

Koding, tematik, naratif

Sampel

Besar, representatif

Kecil, purposif

Hasil

Generalisasi

Konteksualisasi

Hubungan peneliti

Netral, terpisah

Dekat, partisipatif

 

Kapan Harus Memilih Kuantitatif?

Pilih kuantitatif jika:

·         Kamu ingin mengukur pengaruh atau hubungan antar variabel.

·         Kamu memiliki banyak responden dan waktu terbatas.

·         Topikmu bisa diwakili dengan data numerik.

·         Kamu ingin hasil yang bisa digeneralisasi.

Contoh: Kamu ingin tahu apakah penggunaan video pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa. Di sini kamu bisa mengukur nilai sebelum dan sesudah menggunakan video.

 

Kapan Harus Memilih Kualitatif?

Pilih kualitatif jika:

·         Kamu ingin tahu lebih dalam tentang pengalaman atau persepsi orang.

·         Kamu tertarik pada proses, bukan hanya hasil.

·         Topikmu unik, sensitif, atau belum banyak diteliti.

·         Kamu siap terjun langsung ke lapangan, melakukan wawancara atau observasi.

Contoh: Kamu tertarik meneliti bagaimana guru-guru di daerah terpencil memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

 

Boleh Digabung Gak, Sih? Mixed Methods?

Boleh banget! Bahkan pendekatan ini makin populer sekarang. Namanya mixed methods—menggabungkan kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian.

Misalnya:

·         Kamu melakukan survei kepada 200 siswa (kuantitatif)

·         Lalu wawancara mendalam dengan 10 siswa terpilih untuk menggali lebih lanjut alasan mereka (kualitatif)

Creswell & Plano Clark (2017) menyebut pendekatan ini sebagai cara untuk “menggabungkan kekuatan dari dua dunia” agar hasilnya lebih komprehensif.

 

Kesalahan Umum dalam Memilih Metode Penelitian

1.      Milih karena “ikut-ikutan teman”
Setiap topik dan tujuan butuh pendekatan berbeda. Jangan asal ikut trend.

2.      Gak paham instrumen dan teknik analisis
Kalau kamu milih kuantitatif tapi gak bisa analisis data, ya bakal kesulitan sendiri.

3.      Judul kualitatif, metode kuantitatif
Misalnya: "Studi Kasus tentang Persepsi Mahasiswa..." tapi pakai kuesioner dan uji regresi. Nah lho, gak nyambung!

4.      Takut sama kualitatif karena “gak ada rumus”
Padahal kualitatif itu punya sistematika juga, hanya saja berbasis interpretasi.

 

Tips Memilih Metode Penelitian yang Tepat

·         Tentukan dulu tujuan penelitianmu

·         Lihat jenis data yang kamu butuhkan: angka atau cerita?

·         Pertimbangkan waktu dan sumber daya yang tersedia

·         Diskusikan dengan dosen pembimbing atau kolega peneliti

 

Penutup: Metode Itu Alat, Bukan Agama

Satu hal yang penting diingat: metode penelitian itu bukan dogma. Dia hanya alat bantu untuk menjawab pertanyaan penelitianmu. Bukan soal mana yang paling benar, tapi mana yang paling cocok dengan tujuanmu.

Kuantitatif dan kualitatif itu seperti dua sisi mata uang. Keduanya penting, saling melengkapi, dan bisa digunakan bersama bila dibutuhkan. Jadi, daripada bingung milih, lebih baik kenali dulu apa yang mau kamu teliti. Setelah itu, metode akan mengikuti dengan sendirinya.

Selamat meneliti dan jangan takut salah metode—asal paham tujuan, semua akan bisa dijelaskan secara akademis!

 

Referensi

Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (4th ed.). Sage Publications.

Creswell, J. W., & Plano Clark, V. L. (2017). Designing and conducting mixed methods research (3rd ed.). Sage Publications.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2011). The Sage handbook of qualitative research (4th ed.). Sage Publications.

Neuman, W. L. (2014). Social research methods: Qualitative and quantitative approaches (7th ed.). Pearson Education.

Komentar