Karya Fenomenal: Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Melalui Penelitian Hibah
Dalam dunia akademik, karya fenomenal bukan sekadar produk ilmiah biasa,
melainkan sebuah pencapaian yang memberi dampak nyata terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, masyarakat, dan institusi tempat seorang dosen
mengabdi. Karya fenomenal ini bisa hadir dalam berbagai bentuk seperti buku
ber-ISBN, paten, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), publikasi ilmiah bereputasi,
maupun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendapatkan dukungan
hibah kompetitif dari pemerintah atau kerja sama antarperguruan tinggi.
Sebagai seorang dosen, tentu menjadi kebanggaan tersendiri saat mampu
menciptakan karya yang tidak hanya selesai secara administratif, tetapi juga berkontribusi
secara substansial terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah nyata
di masyarakat. Bagi saya pribadi, karya fenomenal itu terwujud melalui keterlibatan
dalam penelitian hibah, baik sebagai ketua maupun sebagai anggota peneliti,
dalam berbagai skema pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian
kepada Masyarakat (DRTPM), Kemdikbudristek.
1. Hibah Penelitian Dosen Pemula:
Titik Awal yang Mencerahkan
Tahun 2023 menjadi titik awal perjalanan riset saya yang luar biasa ketika
dipercaya sebagai ketua peneliti dalam skema Penelitian Dosen Pemula
(PDP). Hibah ini dibiayai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan
Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek melalui BIMA (Sistem
Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat).
Penelitian ini berjudul:
"Penguatan Literasi Digital Guru Sekolah Dasar di Era Kurikulum Merdeka
melalui Platform Kolaboratif Berbasis LMS Lokal".
Melalui penelitian ini, saya bersama tim berupaya menjawab tantangan
rendahnya kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam proses
pembelajaran. Dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka, penguatan literasi
digital menjadi sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba
menghadirkan model pendampingan melalui platform LMS lokal yang bisa
diakses, dimodifikasi, dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah-sekolah mitra
di daerah.
2. Pendekatan Kolaboratif dan
Partisipatif dalam Riset
Hal yang membuat penelitian ini tergolong fenomenal bukan hanya karena
pendanaannya atau status saya sebagai ketua peneliti, melainkan karena konsep
kolaboratif yang dikembangkan dengan guru-guru mitra. Selama proses
penelitian, kami tidak hanya meneliti dari luar, tapi benar-benar terlibat
aktif mendampingi, berdiskusi, dan membangun komunitas belajar daring
untuk guru-guru sasaran.
Selain itu, penelitian ini menghasilkan luaran berupa:
- Artikel
publikasi ilmiah pada Jurnal SINTA 2
- Modul
literasi digital untuk guru
- Seminar
hasil penelitian yang menghadirkan kepala sekolah dan pengawas pendidikan
dasar
Luaran ini kemudian menjadi materi rujukan dalam beberapa pelatihan tingkat
kabupaten dan bahkan menjadi inspirasi untuk pengajuan program pengabdian
masyarakat tahun berikutnya.
3. Keterlibatan dalam Penelitian
Kolaboratif Antar Perguruan Tinggi
Selain sebagai ketua, saya juga pernah berperan sebagai anggota peneliti
dalam skema hibah Penelitian Kerja Sama Antar Perguruan Tinggi (PKPT).
Proyek ini melibatkan dosen dari beberapa perguruan tinggi di Sulawesi dan
Jawa, dengan topik "Pemetaan Karakter Peserta Didik dalam Pembelajaran
Daring dan Implikasinya terhadap Desain Kurikulum Adaptif."
Keterlibatan saya dalam tim lintas kampus ini memperluas wawasan,
memperkaya jejaring akademik, dan membuka peluang kolaborasi penelitian dan
pengabdian ke depan. Dalam proyek ini, saya berkontribusi pada kajian
literatur, penyusunan instrumen, serta analisis data kualitatif dari wilayah
Indonesia Timur.
4. Tantangan dan Pembelajaran
dari Skema Hibah Penelitian
Tentu, keterlibatan dalam hibah penelitian tidak lepas dari tantangan.
Mulai dari pengajuan proposal yang kompetitif, proses administrasi di
BIMA, pengelolaan anggaran, hingga penyusunan laporan kemajuan dan akhir
yang sangat detail. Namun justru dari proses inilah saya mendapatkan
pembelajaran penting tentang:
- Manajemen
proyek riset
- Kedisiplinan
akademik dan time management
- Kolaborasi
tim lintas institusi
- Peningkatan
kapasitas menulis ilmiah
5. Mengapa Ini Saya Anggap Karya
Fenomenal?
Saya menyebutnya fenomenal karena karya ini:
- Berdampak
langsung pada peningkatan kapasitas guru
- Dihasilkan
melalui proses riset yang didanai secara kompetitif
- Mendorong
dosen menjadi produsen ilmu, bukan hanya pengajar
- Membuka
jalan untuk publikasi ilmiah dan program lanjutan
- Memperkuat
posisi institusi dalam ekosistem riset nasional
6. Arah Lanjut: Dari Penelitian
ke Pengabdian Berkelanjutan
Berangkat dari hasil penelitian hibah tersebut, saya dan tim kini sedang
mengembangkan program pengabdian masyarakat berbasis hasil riset, dengan
pendekatan matching fund. Harapannya, karya ini tidak berhenti di laporan akhir
semata, tetapi terus mengalirkan manfaat ke masyarakat, terutama para pendidik
di daerah tertinggal dan pinggiran.
7. Harapan untuk Dosen-Dosen Muda
Kepada rekan-rekan dosen, terutama yang masih dalam tahap awal karier
akademik, saya mendorong untuk berani mengambil peluang hibah penelitian,
baik sebagai ketua maupun anggota. Tidak perlu menunggu “sempurna” dulu untuk
mulai. Justru melalui keterlibatan aktif inilah kita akan belajar, berkembang,
dan membangun rekam jejak akademik yang kokoh.
Manfaatkan dukungan yang disediakan kampus dan Kemendikbudristek melalui
berbagai skema hibah seperti:
- Penelitian
Dosen Pemula (PDP)
- Penelitian
Dasar (Fundamental)
- Penelitian
Kerja Sama Antar PT
- Pengabdian
Matching Fund Kedaireka
- Skema
Kemitraan PT dan Pemerintah Daerah
Penutup
Karya fenomenal bukan harus besar atau viral. Cukup menjadi bermakna,
berdampak, dan berkelanjutan, maka ia layak disebut luar biasa. Melalui
hibah penelitian yang saya jalankan, saya meyakini bahwa setiap dosen memiliki
peluang untuk berkontribusi secara ilmiah dan sosial sesuai bidang keilmuannya
masing-masing.
Semoga semakin banyak dosen yang terdorong untuk menghasilkan karya
fenomenal dari ruang kelas, laboratorium, dan masyarakat—menuju Indonesia yang
lebih cerdas, adil, dan berdaya saing.
Baca Juga:
https://www.ruangdosen.site/2025/07/karya-fenomenal-meningkatkan-kualitas.html
Komentar
Posting Komentar