Ruang Dosen, 1 Agustus 2025 – Dalam upaya
memperkuat peran perguruan tinggi dalam diseminasi dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat luas, Kementerian Pendidikan
Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi
resmi meluncurkan Program In-Saintek Tahun 2025. Program ini merupakan
bagian dari inisiatif nasional bertajuk "SEMESTA" (Sinergi Kreasi
Masyarakat dan Akademisi untuk Sains Teknologi Nusantara) yang diluncurkan
pada tanggal 1 Agustus 2025.
Program In-Saintek, yang
merupakan kependekan dari Sentra Sains dan Teknologi Kemasyarakatan,
bertujuan membumikan sains dan teknologi kepada masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan edukatif, interaktif, dan inspiratif yang diselenggarakan
oleh unit-unit di perguruan tinggi. Fokus utama program ini adalah membangun
literasi STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika), menumbuhkan
minat karir saintek di kalangan muda, dan memperkuat hubungan antara dunia
akademik dan masyarakat umum.
Latar Belakang:
Tantangan Literasi STEM di Indonesia
Peluncuran program ini didasari
oleh sejumlah tantangan krusial yang dihadapi bangsa Indonesia, seperti
rendahnya literasi STEM di kalangan masyarakat umum, minimnya partisipasi
publik terhadap isu-isu berbasis teknologi seperti energi terbarukan atau digitalisasi,
hingga masih rendahnya jumlah generasi muda yang memilih jalur pendidikan dan
karier saintek.
Kondisi ini diperparah oleh
kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya sains dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, perguruan tinggi, sebagai pusat keilmuan dan
inovasi, dinilai memiliki peran strategis untuk menjadi jembatan antara ilmu
pengetahuan dan masyarakat luas.
Ruang Lingkup
dan Fokus Program In-Saintek
Program In-Saintek memiliki ciri
khas utama berupa empat pilar kegiatan: Society Outreach (jangkauan
masyarakat), Public Engagement (keterlibatan publik), Citizen
Literacy (literasi warga negara), dan Career Interest Promotion
(promosi minat karier saintek). Melalui pendekatan ini, kegiatan In-Saintek
tidak hanya edukatif, tetapi juga partisipatif dan berdampak jangka panjang.
Kegiatan yang didukung sangat
beragam dan inklusif, mulai dari demo dan lokakarya sains sederhana, pameran
hasil riset kampus, program pendampingan masyarakat, kunjungan industri, hingga
penyelenggaraan pertunjukan atau film saintek. Inklusivitas menjadi poin
penting, dengan upaya melibatkan kelompok perempuan, difabel, hingga komunitas
seni dan budaya dalam setiap aktivitasnya.
Selain itu, program ini juga
mendorong terjadinya kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan
industri (DUDI), pemerintah daerah, dan komunitas lokal untuk menciptakan
ekosistem inovasi daerah yang berkelanjutan.
Tahapan dan
Mekanisme Pengajuan Proposal
Program ini terbuka bagi
unit-unit di perguruan tinggi seperti pusat studi, pusat unggulan, atau unit
kajian yang berada dalam struktur organisasi resmi institusi. Setiap unit hanya
diperkenankan mengusulkan satu proposal dan diwajibkan untuk membuat akun pada
laman resmi program: program-minatsaintek.kemdiktisaintek.go.id.
Langkah awal yang harus dilakukan
adalah pengisian Expression of Interest (EoI) atau pernyataan minat,
disertai dengan dokumen pendukung seperti SK Pendirian Unit dan Surat Tugas Operator.
Batas akhir pengisian EoI adalah 11 Agustus 2025. Setelah lolos seleksi
EoI, pengusul dapat melanjutkan ke tahap pengajuan proposal lengkap beserta
rencana anggaran dan dokumen komitmen keberlanjutan kegiatan.
Proposal yang terpilih akan
didiskusikan lebih lanjut bersama tim pakar dan pengelola program untuk
pendalaman substansi dan kesiapan pelaksanaan.
Pendanaan dan
Luaran yang Diharapkan
Program In-Saintek memberikan
dukungan pendanaan maksimum sebesar Rp200 juta per proposal, dengan
ketentuan bahwa minimal 80% anggaran digunakan untuk kegiatan utama seperti
pelatihan, pembelian bahan, transportasi, dan honor narasumber. Sisanya
maksimal 20% diperuntukkan bagi kegiatan pendukung seperti koordinasi,
dokumentasi, dan publikasi.
Luaran dari program ini tidak
hanya bersifat material, tetapi juga berdampak pada aspek sosial dan edukatif.
Hasil yang diharapkan antara lain:
- Terselenggaranya kegiatan edukasi saintek di masyarakat.
- Terbentuknya jejaring kolaboratif antar perguruan tinggi, komunitas,
industri, dan pemerintah daerah.
- Meningkatnya kepercayaan dan literasi masyarakat terhadap saintek.
- Publikasi praktik baik kegiatan kemasyarakatan berbasis saintek di
media populer.
Penerima
Manfaat dan Dampak yang Diharapkan
Program In-Saintek dirancang agar
memberikan manfaat luas bagi berbagai kelompok, antara lain:
- Perguruan Tinggi – Memperkuat daya saing
institusi, mendorong kurikulum inovatif, dan memperluas basis calon
mahasiswa saintek.
- Masyarakat Umum – Memberikan akses merata
terhadap literasi saintek, serta meningkatkan kemampuan hidup di era
digital.
- Pelajar dan Mahasiswa – Mendapatkan pengalaman
nyata melalui riset, magang, dan pengabdian komunitas.
- Komunitas Saintek dan Dunia Usaha – Membuka peluang
kolaborasi dan rekrutmen talenta muda berbakat.
- Pemerintah Daerah – Memperkuat ekosistem
inovasi lokal dalam rangka mendukung program nasional seperti Smart City
dan Society 5.0.
Penutup dan
Ajakan Berpartisipasi
Direktorat Jenderal Sains dan
Teknologi melalui Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Yudi
Darma, mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi di Indonesia untuk turut
berpartisipasi dalam program ini. Melalui sinergi bersama, diharapkan program
In-Saintek mampu menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kesadaran,
literasi, dan minat masyarakat terhadap sains dan teknologi.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dan institusi dapat mengakses
laman resmi program di semesta.kemdiktisaintek.go.id
atau menghubungi tim melalui surel di minatsaintek@kemdiktisaintek.go.id.
Komentar
Posting Komentar