Entri yang Diunggulkan

Bagaimana Dosen Dapat Menjadi Agen Perubahan di Kampus?

Oleh: Ruang Dosen Halo, para kolega dosen yang selalu semangat berkarya di ruang kelas maupun luar kelas! 👋 Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, "Sebenarnya, peran saya di kampus ini cuma sebatas ngajar, bikin soal, dan setor nilai, atau bisa lebih dari itu?" Kalau pertanyaan itu muncul, selamat! Artinya kamu sedang berada di titik reflektif yang sehat. Sebab faktanya, dosen bukan hanya pengajar , tapi juga bisa menjadi agen perubahan di lingkungan kampus . Tunggu dulu, “agen perubahan”? Kedengarannya berat, ya? Tenang. Kita tidak sedang bicara tentang superhero yang menyelamatkan dunia, tapi lebih ke peran-peran kecil namun berdampak besar yang bisa kita mainkan sebagai bagian dari komunitas akademik. Yuk, kita ulas bersama: bagaimana dosen bisa menjadi agen perubahan di kampus, dengan cara yang realistis, aplikatif, dan pastinya nggak bikin stres.   🎯 Apa Itu Agen Perubahan? Sebelum jauh-jauh membahas peran dosen, mari kita pahami dulu apa itu agen peruba...

Kemdiktisaintek Luncurkan Program In-Saintek 2025 untuk Membumikan Sains dan Teknologi di Masyarakat


Ruang Dosen, 1 Agustus 2025
– Dalam upaya memperkuat peran perguruan tinggi dalam diseminasi dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat luas, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi resmi meluncurkan Program In-Saintek Tahun 2025. Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional bertajuk "SEMESTA" (Sinergi Kreasi Masyarakat dan Akademisi untuk Sains Teknologi Nusantara) yang diluncurkan pada tanggal 1 Agustus 2025.

Program In-Saintek, yang merupakan kependekan dari Sentra Sains dan Teknologi Kemasyarakatan, bertujuan membumikan sains dan teknologi kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan edukatif, interaktif, dan inspiratif yang diselenggarakan oleh unit-unit di perguruan tinggi. Fokus utama program ini adalah membangun literasi STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika), menumbuhkan minat karir saintek di kalangan muda, dan memperkuat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat umum.

Latar Belakang: Tantangan Literasi STEM di Indonesia

Peluncuran program ini didasari oleh sejumlah tantangan krusial yang dihadapi bangsa Indonesia, seperti rendahnya literasi STEM di kalangan masyarakat umum, minimnya partisipasi publik terhadap isu-isu berbasis teknologi seperti energi terbarukan atau digitalisasi, hingga masih rendahnya jumlah generasi muda yang memilih jalur pendidikan dan karier saintek.

Kondisi ini diperparah oleh kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perguruan tinggi, sebagai pusat keilmuan dan inovasi, dinilai memiliki peran strategis untuk menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan masyarakat luas.

Ruang Lingkup dan Fokus Program In-Saintek

Program In-Saintek memiliki ciri khas utama berupa empat pilar kegiatan: Society Outreach (jangkauan masyarakat), Public Engagement (keterlibatan publik), Citizen Literacy (literasi warga negara), dan Career Interest Promotion (promosi minat karier saintek). Melalui pendekatan ini, kegiatan In-Saintek tidak hanya edukatif, tetapi juga partisipatif dan berdampak jangka panjang.

Kegiatan yang didukung sangat beragam dan inklusif, mulai dari demo dan lokakarya sains sederhana, pameran hasil riset kampus, program pendampingan masyarakat, kunjungan industri, hingga penyelenggaraan pertunjukan atau film saintek. Inklusivitas menjadi poin penting, dengan upaya melibatkan kelompok perempuan, difabel, hingga komunitas seni dan budaya dalam setiap aktivitasnya.

Selain itu, program ini juga mendorong terjadinya kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri (DUDI), pemerintah daerah, dan komunitas lokal untuk menciptakan ekosistem inovasi daerah yang berkelanjutan.

Tahapan dan Mekanisme Pengajuan Proposal

Program ini terbuka bagi unit-unit di perguruan tinggi seperti pusat studi, pusat unggulan, atau unit kajian yang berada dalam struktur organisasi resmi institusi. Setiap unit hanya diperkenankan mengusulkan satu proposal dan diwajibkan untuk membuat akun pada laman resmi program: program-minatsaintek.kemdiktisaintek.go.id.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah pengisian Expression of Interest (EoI) atau pernyataan minat, disertai dengan dokumen pendukung seperti SK Pendirian Unit dan Surat Tugas Operator. Batas akhir pengisian EoI adalah 11 Agustus 2025. Setelah lolos seleksi EoI, pengusul dapat melanjutkan ke tahap pengajuan proposal lengkap beserta rencana anggaran dan dokumen komitmen keberlanjutan kegiatan.

Proposal yang terpilih akan didiskusikan lebih lanjut bersama tim pakar dan pengelola program untuk pendalaman substansi dan kesiapan pelaksanaan.

Pendanaan dan Luaran yang Diharapkan

Program In-Saintek memberikan dukungan pendanaan maksimum sebesar Rp200 juta per proposal, dengan ketentuan bahwa minimal 80% anggaran digunakan untuk kegiatan utama seperti pelatihan, pembelian bahan, transportasi, dan honor narasumber. Sisanya maksimal 20% diperuntukkan bagi kegiatan pendukung seperti koordinasi, dokumentasi, dan publikasi.

Luaran dari program ini tidak hanya bersifat material, tetapi juga berdampak pada aspek sosial dan edukatif. Hasil yang diharapkan antara lain:

  • Terselenggaranya kegiatan edukasi saintek di masyarakat.
  • Terbentuknya jejaring kolaboratif antar perguruan tinggi, komunitas, industri, dan pemerintah daerah.
  • Meningkatnya kepercayaan dan literasi masyarakat terhadap saintek.
  • Publikasi praktik baik kegiatan kemasyarakatan berbasis saintek di media populer.

Penerima Manfaat dan Dampak yang Diharapkan

Program In-Saintek dirancang agar memberikan manfaat luas bagi berbagai kelompok, antara lain:

  1. Perguruan Tinggi – Memperkuat daya saing institusi, mendorong kurikulum inovatif, dan memperluas basis calon mahasiswa saintek.
  2. Masyarakat Umum – Memberikan akses merata terhadap literasi saintek, serta meningkatkan kemampuan hidup di era digital.
  3. Pelajar dan Mahasiswa – Mendapatkan pengalaman nyata melalui riset, magang, dan pengabdian komunitas.
  4. Komunitas Saintek dan Dunia Usaha – Membuka peluang kolaborasi dan rekrutmen talenta muda berbakat.
  5. Pemerintah Daerah – Memperkuat ekosistem inovasi lokal dalam rangka mendukung program nasional seperti Smart City dan Society 5.0.

Penutup dan Ajakan Berpartisipasi

Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi melalui Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Yudi Darma, mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi di Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam program ini. Melalui sinergi bersama, diharapkan program In-Saintek mampu menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kesadaran, literasi, dan minat masyarakat terhadap sains dan teknologi.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dan institusi dapat mengakses laman resmi program di semesta.kemdiktisaintek.go.id atau menghubungi tim melalui surel di minatsaintek@kemdiktisaintek.go.id.


 

Komentar